Gelombang Tinggi Nelayan Berhenti Melaut
Kepala Dinas Perikanan Mukomuko. Eddy Aprianto SP, MSi-Radar Utara/ Wahyudi -
MUKOMUKO RU- Sebagian nelayan di Kabupaten Mukomuko sejak dua hari lalu terpaksa berhenti melaut lantaran gelombang tinggi dan disertai angin kencang.
Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Mukomuko, Eddy Aprianto, SP, MSi melalui Kabid Perikanan Tangkap, Warsiman mengatakan. Mereka lebih memilih berhenti melaut untuk menghindari hal yang tidak diinginkan terjadi. Karena keselamatan bagi mereka jauh lebih penting.
"Dalam situasi ini, keselamatan menjadi prioritas utama. Makanya mereka menunda melakukan aktivitasnya mencari ikan di laut," katanya.
Warsiman juga menjelaskan, selma banyak nelayan tidak melaut akibat cuaca buruk. Sekarang ini harga ikan di sejumlah pasar tradisional meningkat dari harga sebelumnya.
BACA JUGA:Bantuan Untuk Nelayan Diserahkan September
BACA JUGA:Kades Keluhkan Pendaratan Nelayan Sebelat, Ketua PKK Bengkulu Utara Turun Gunung
Meski meningkat, namun tidak terlalu signifikan. Pihaknya juga berharap cuaca buruk ini segera berlalu sehingga masyarakat nelayan bisa kembali beraktivitas seperti sediakala.
Selain itu, pihaknya juga mengimbau kepada nelayan untuk selalu mewaspadai cuaca buruk dan mengutamakan keselamatan saat melaut.
"Kalau cuaca tidak memungkinkan, sebaiknya jangan melaut karena terlalu berisiko terhadap keselamatan," ujarnya.
Sementara itu, Japri warga Pantai Indah Mukomuko menyampaikan. Sejak seminggu terakhir, gelombang tinggi melanda perairan laut di wilayahnya, sehingga para nelayan tidak berani melaut.
BACA JUGA:Dinas Perikanan Usulkan 143 Nelayan Terima Kartu BPJS Ketenagakerjaan
BACA JUGA:Masa Panen Raya Nelayan Tradisional
Jika pun ada yang berani melaut, namun jumlah nelayannya tidak banyak. Dan itu pun dilalukan hanya beberapa kali dalam satu minggunya.
"Nelayan tidak berani melaut saat cuaca buruk karena sudah banyak kejadian perahu nelayan karam saat berangkat melaut, meskipun tidak ada korban jiwa," pungkasnya. (rel)