Tahukah Kamu, Naskah Proklamasi Tulisan Sukarno Pernah Dibuang ke Tong Sampah
Tahukah Kamu, Naskah Proklamasi Tulisan Sukarno Pernah Dibuang ke Tong [email protected]
RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Jangan melupakan sejarah! kemerdekaan yang menjelang tahun ke 79, tak lama lagi akan diperingati 17 Agustus nanti. Tiga hari lagi.
Tapi, masih banyak yang belum tahu, pernak-pernik keping perjalanan persiapan momenutum bersejarah yang nyaris tidak tertulis, justru menjadi bagian dari sejarah itu sendiri.
Bisa jadi, entah itu sesapan kopi para proklamator dan konseptor, tidak terkenang. Bisa jadi, hal-hal yang sepele saat itu dianggap bukan sebuah proses yang menjadi sejarah.
Salah satunya, naskah proklamasi tulisan asli hasil goresan tangan Sang Proklamator, Sukarno. Banyak yang belum tahu mungkin.
BACA JUGA:Meriahkan HUT ke-79 Kemerdekaan RI, Pemprov Gelar Festival
BACA JUGA:Jangan Sampai Keliru Dalam Penulisan HUT Republik Indonesia
Tulisan tangan asli Presiden Pertama Indonesia itu, pernah dibuang begitu saja oleh salah satu figur penting menjelang detik-detik proklamasi yakni Sayuti Melik.
Dalam kecamuk tekanan psikis dari dalam dan penjajah, Sayuti Melik yang baru saja merampungkan tulisan Bung Karno jelang subuh, hasil perpaduan naskah dari Sukarno, Moh Hatta dan Ahmad Subardjo itu, dibuang ke tong sampah.
Hal yang kemudian menjadi catatan sejarah ini, lantaran saat itu Sayuti Melik merasa telah merampungkan ketikan hasil naskah perpaduan yang ditulis ulang oleh Sukarno.
Sembari mengingat momen bersejarah itu, sejak malam, di rumah Laksamana Tadashi Maeda, persiapan langkah politik yang dilakukan para pejuang di sektor politik, membawa persiapan penulisan naskah yang menjadi bacaan wajib saat Upacara 17 Agustus ini, dirampungkan Sukarno lebih kurang pada Pukul 03.00 WIB.
BACA JUGA:Perdana, Kantor Camat Ketahun Jadi Pusat HUT RI ke 79
BACA JUGA:Memeriahkan HUT ke-79 Kemerdekaan RI, Turnamen Voli Dimulai
Seperti dilansir di laman medsos Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan @ditjen.gtk.kemdikbud, turut mencerita peristiwa keping-keping sejarah bangsa Indonesia.
Diketahui, paragraf pertama diusulkan oleh Ahmad Subardjo. Sedangkan paragraf kedua diusulkan oleh Mohammad Hatta yang kelak mendampingi Sukarno sebagai Wakil Presiden.