Transformasi Suroan Kemumu, Penyesuaian Dengan Kemajuan Jaman
Lurah Kemumu, Utami, S.IP bersama ketua Pokdarwis Kemumu, menerima penghargaan dari Gubernur Bengkulu, saat acara puncak Suroan 1446 H/2024-Radar Utara/Eri Helmian-
Prosesi selamatan kampung yang dahulu dilakukan dengan acara kenduri dan bakar kemenyan dilengkapi sesaji, saat ini tetap dilakukan berupa kendurinya saja, sedangkan untuk sesaji dan bakar kemenyan digantikan dengan cara cara yang lebih Islami seperti Istighosah.
Selamatan tetap diisi dengan berkirim doa untuk para leluhur, dan memfokuskan permohonan keselamatan kepada Allah, sebagai penguasa tunggal alam semesta, sesuai dengan apa yang disyari'atkan oleh agama.
BACA JUGA:Temukan, Berbagai Manfaat Dari Buah Salak Rebus Untuk Kesehatan Tubuh Kita
BACA JUGA:Waspada Ancaman Kebakaran Hutan
Hal ini tentunya tidak bertentangan dengan tujuan awal Suroan, yang sebenarnya juga merupakan perayaan Tahun Baru Hijriah sebagai penanggalan kalender Islam.
Jikapun ada acara potong kambing, di masa ini kegiatan tersebut tidak mengharuskan dilakukan pada tempat tempat tertentu atau tempat khusus.
Untuk kepala kambing juga tidak lagi dipendam di perempatan atau pertigaan jalan, namun telah diubah untuk dikonsumsi bersama, sebagai perbuatan yang dirasa lebih bermanfaat untuk ukuran pemikiran masyarakat masa sekarang.
Transformasi Suroan di Kelurahan Kemumu dari waktu ke waktu terus mengalami perkembangan yang signifikan, terutama sejak dilibatkannya generasi muda dalam memeriahkan acara.
BACA JUGA:Dinas PUPR Kebut Proyek DAK dan DBH Untuk Kesejahteraan Rakyat
BACA JUGA:Depot Air Minum Isi Ulang Harus Beri Jaminan Perlindungan Kesehatan Konsumen
Beberapa kegiatan yang dimotori kaum muda telah menjadi warna tersendiri yang menghiasi acara Suroan Kemumu, meliputi berbagai perlombaan, hiburan berupa orgen tunggal, kuda lumping, hingga berbagai aktifitas promosi potensi pariwisata.
Jika pada masa silam acara ini hanya berlangsung selama satu hari satu malam, maka pada saat ini acara Suroan berlangsung selama berminggu-minggu dan telah menjadi ikon tersendiri bagi Kelurahan Kemumu.
Kendati acara yang murni lahir dari masyarakat ini telah berkembang pesat menjadi sebuah acara besar yang tak jarang dibauri dengan berbagai kepentingan, semisal Agenda Pemerintah atau kepentingan politik para Politisi, akan tetapi masyarakat Kemumu tetap tidak melupakan tujuan besar lainnya dari Suroan, berupa peningkatan tali persaudaraan dan kerukunan antar warga.
BACA JUGA:Dorong Pengembangan Desa Wisata Berbasis Budaya dan UMKM Lokal
BACA JUGA:Optimalisasi Pesisir dan Hutan Bengkulu