Banner Dempo - kenedi

Indonesia Perpanjang Kebijakan Harga Gas Murah untuk 7 Sektor Industri

Pemerintah menetapkan tujuh industri yang berhak mendapatkan harga gas murah adalah pupuk, petrokimia, oleochemical, baja, keramik, kaca, dan sarung tangan karet.- ANTARA FOTO/ Akbar Nugroho-

 BACA JUGA:Para Programmer Harus Cobain! Inilah 6 Rekomendasi Leptop Untuk Para Programmer, Simak Hingga Selesai

Tantangan dan Potensi

Meskipun kebijakan ini telah memberikan dampak positif, masih terdapat beberapa tantangan yang perlu diatasi.

Utilisasi produksi di beberapa industri, seperti keramik dan sarung tangan karet, masih menunjukkan angka yang perlu ditingkatkan.

Ini tentu menjadi pekerjaan rumah kementerian terkait segera memperbaikinya.

BACA JUGA:5 Rekomendasi Leptop Gaming Terbaik Dengan Spesifikasi Gahar, Harga Di Bawah 20 Juta

BACA JUGA:Menawarkan Fitur Spesifikasi Yang Menarik, Inilah 5 Rekomendasi Laptop Lenovo Terbaru Di Indonesia Juli 2024

Selain itu, terdapat usulan untuk memperluas cakupan HGBT ke sektor-sektor industri lainnya.

Menko Airlangga menyatakan bahwa pemerintah akan terus mengkaji kemungkinan ini untuk memastikan bahwa kebijakan tersebut dapat memberikan manfaat yang lebih luas.

Selain tetap melanjutkan kebijakan HGBT pada tujuh sektor industri, Airlangga menyampaikan bahwa pemerintah bakal memberikan izin dan penugasan kepada PT Pertamina (Persero) untuk membangun infrastruktur gas.

BUMN migas itu mendapat tugas untuk mendirikan regasifikasi liquefied natural gas (LNG) atau lokasi pemprosesan LNG menjadi gas.

BACA JUGA:6 Browser Android Terbaik dan Terpopuler, Apakah Salah Satunya Anda Gunakan?

BACA JUGA:Wajib Coba! Inilah 7 Aplikasi Untuk Mengedit Foto Gratis Terbaik Di HP Android

Selain itu, pemerintah akan mengizinkan kawasan industri untuk membuat regasifikasi LNG agar dapat melakukan pengadaan LNG dari luar negeri.

Lebih lanjut, terkait dengan pemberian HGBT di luar tujuh sektor yang sudah diberikan, Airlangga menuturkan bahwa pemerintah masih melakukan kajian akan hal tersebut. “Itu akan dikaji satu per satu industrinya. Sekarang masih tujuh,” tambah Airlangga.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan