Sinyalemen Jembrana, Bisa Ditandai Penjualan Sapi dengan Harga Murah
ILUSTRASI-net-
Dengan catatan, penurunan kesehatan pada hewan ternak yang lazim dijangkiti jembrana ini, masih dalam golongan demam ringan atau tingkat keparahan yang masih relatif bisa diatasi.
"Jika masih dalam kadar sakit ringan, dapat diupayakan lewat pemberian vitamin. Tapi dalam kasus yang sudah parah, jembrana sulit dikendalikan. Pendeknya, hewan yang terpapar, sudah pasti mati jika tidak dilakukan penanganan yang tepat sejak awal," ungkapnya.
BACA JUGA: Pemdes Suka Negara Bagikan 10 Ekor Sapi Program Ketahanan Pangan ke Masyarakat
BACA JUGA: Warga Suka Medan Geruduk Kantor PT Air Muring, Ini Tuntutannya
Ganasnya virus jembrana ini sulit dikendalikan, lantaran virus yang menjangkit ke tubuh sapi menjalar dan merusak pada organ-organ vital atau jeroan seperti hati, usus dan lainnya.
"Maka ketika mengkonsumsi jeroan sapi, harus benar-benar dipastikan kondisinya masih baik. Karena rata-rata sapi yang terkena jembrana, jeroannya rusak. Dan itu tidak boleh dikonsumsi," tegasnya, mewanti-wanti.
Lantas, bagaimana dengan daging sapi yang sudah terpapar jembrana, namun secara tidak sengaja dikonsumsi karena ketidaktahuan pembeli atau pun penjual?
Juita menerangkan, yang paling dilarang untuk dikonsumsi adalah bagian jeroan. Seperti hati, limpa, usus, dan lainnya termasuk babat yang lazim menjadi buruan pembeli, lantaran harganya lebih miring ketimbang daging.
BACA JUGA:Perkara Korupsi Rp4,8 Miliar Peninggalan Kajari Rudi Iskandar SH, MH Segera di Sidangkan
BACA JUGA:Pelayanan Adminduk di Kantor Camat Penarik Awal 2025
"Kami juga mengimbau, setiap memasak daging harus benar-benar higienis. Bersih, direbus dengan air yang mendidih 100 derajat. Insya Allah bisa menjadi upaya antisipasi ketika mengkonsumsi daging," jelasnya.
Proses peralihan virus hingga menjangkit ke hewan lainnya, turut dijelaskan oleh Juita. Begitu hewan yang terpapar jembrana yang tidak diketahui oleh pemotongnya, darah yang tercecer dapat memicu penyebaran.
Bisa juga sakitaran kandang pada ternak yang terpapar, juga dapat mentransmisikan virus lewat lalat. Termasuk juga aktivitas di sekitaran kandang oleh pemilik misalnya, menurut Juita juga bisa memaparkan virus ke ternak lain.
"Baiknya, ketika ada ternak sapi yang diduga terjangkit jembrana, maka lakukan pemberian vitamin pada sapi yang masih sehat dan laporkan kepada petugas peternakan setempat," wejangnya.