Buffer Area Pulau Baai Diresmikan, Gubernur Rohidin Sampaikan 4 Poin Penting
Peresmian Buffer Area di kawasan Pelabuhan Pulau Baai-Radar Utara/Doni Aftarizal-
BENGKULU.RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Buffer area di kawasan Pelabuhan Pulau Baai Kota Bengkulu, yang disiapkan PT. Pelabuhan Indonesia (Persero) Regional 2 Bengkulu diresmikan pada Selasa 02 Juli 2024.
Setidaknya terdapat empat poin penting disampaikan Gubernur Bengkulu, Prof. Dr. H. Rohidin Mersyah pasca peresmian yang dihadiri langsung Regional Head 2 Pelindo, Drajat Sulistyo dan unsur FORKOPIMDA Provinsi Bengkulu.
General Manager (GM) PT. Pelindo Regional II Bengkulu, S. Joko mengatakan, Buffer Area yang disiapkan ini bertujuan untuk memperlancar arus barang dan bongkar muat di Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu.
"Kita pun tidak menampikkan, penyiapan fasilitas ini belajar dari pengalaman tahun lalu. Dimana sempat terjadi antrian panjang angkutan menuju pelabuhan Pulau Baai," ungkap Joko.
BACA JUGA:BPBD Usulkan Dana Pembangunan Jembatan di Mukomuko
BACA JUGA: Rabu Ini, BKD Mukomuko Distribusikan Blanko SPPT PBB-P2 Tahun 2024
Disisi lain, Joko menyampaikan, pembangunan fasilitas Buffer Area ini, juga diyakini dapat meningkatkan kelancaran layanan jasa kepelabuhan.
"Terlebih saat ini kegiatan operasional di kawasan Pelabuhan Pulau Baai, seperti kedatangan truk dari luar Bengkulu mengalami peningkatan. Ditambah lagi dengan kenaikan volume pengapalan curah kering," kata Joko.
Menurut Joko, Buffer Area ini memiliki luas sekitar 2 hektar, dan mudah diakses para pengguna layanan karena jarak dari kantor Pelindo, tenant dan area stockfile terbilang dekat.
"Yang jelas keberadaan Buffer Area ini merupakan salah satu komitmen kita untuk terus meningkatkan pelayanan jasa kepelabuhan, terutama memperlancar arus barang dan bongkar muat di Pelabuhan Pulau Baai," tegas Joko.
BACA JUGA:Jaksa Soroti Dana Penyertaan Modal di BPR Mukomuko
Sementara itu, Gubernur Rohidin Mersyah menyampaikan, dengan penambahan sarana dan prasarana berupa Buffer Area di kawasan Pelabuhan Pulau Baai ini, setidaknya ada empat poin penting yang diperoleh.
"Pertama, biaya distribusi logistik menjadi lebih murah. Kedua, dapat meningkatkan daya saing Pelabuhan Pulau Baai, yang merupakan gerbang keluar masuk barang di sisi barat Pulau Sumatera," papar Rohidin.