Makan Daging Berlebihan? Diabetes hingga Penyakit Jantung Mengintai
Dinas Tanaman Pangan Holtikulturan dan Peternakan Kabupaten Bengkulu Utara ketika melakukan pengecekan hewan kurban -Radar Utara/ Benny Siswanto-
Situasi inilah, terus dia, kemudian menyebabkan penumpukan plak pada dinding arteri sehingga menyebabkan arus distribusi darah menjadi tidak normal sehingga kian meningkatkan risiko penyakit jantung.
"Konsumsi daging secara berlebihan dalam jangka waktu panjang meningkatkan risiko masalah pencernaan seperti sembelit dan peningkatan risiko kanker usus," tambahnya, mengedukasi.
BACA JUGA:Memasak Daging Kurban, Apakah Perlu Dicuci Bersih atau Langsung Saja! Begini Penjelasannya...
BACA JUGA:Hindari Bakteri! Tahan Lama dan Tidak Bau, Begini Cara Menyimpan Daging Kurban di Kulkas
Namun begitu, bukan berarti dimaknai buruk ketika mengkonsumsi daging. Pasalnya, lanjut dia, kekurangan mengkonsumsi daging juga memiliki implikasi yang buruk bagi kesehatan. Anemia atau penyakit kekurangan darah, dapat menyerang seseorang. Pasalnya, daging, lanjut dia, merupakan sumber zat besi neme yang dapat mencegah anemia defisiensi besi.
Dalam paparannya yang dilansir laman berita resmi Unair, dijelaskan juga daging merupakan sumber protein hewani yang kaya akan asam amino esensial, zat besi, zinc, vitamin B12, dan zat gizi penting lainnya.
Kekurangan konsumsi daging juga dapat menyebabkan defisiensi vitamin B12, padahal vitamin B12 yang secara signifikan terdapat dalam daging, penting untuk fungsi normal sistem saraf dan pembentukan sel darah merah.
Penjelasan Lailatul sekaligus secara implisit menguatkan salah satu ajaran Islam, tentang larangan melakukan sesuatu secara berlebihan. Termasuk makan.
BACA JUGA:Ini 3 Golongan yang Paling Berhak Menerima Daging Kurban, Shohibul Kurban Satu Diantaranya
BACA JUGA: Dinas Pertanian Cek Kualitas Daging di Pasar Tradisional
Lantas, dari sisi kesehatan berapa banyak sih jumlah yang dibenarkan agar tetap sehat? hitung-hitungannya, digamblang lewat laporan World Cancer Research Fund.
Organisasi yang fokus kegiatannya adalah memeriksa seputar hebit tentang pola makan, berat badan, dan aktivitas fisik dapat memengaruhi risiko seseorang terkena dan bertahan hidup dari kanker ini, mengungkap jumlah ideal yang direkomendasikan mengkonsumsi daging.
NGO yang berkedudukan di Jalan Pentonville Nomor 140, London, Inggris ini, mengatakan angka konsumsi daging agar tak lebih dari 50 hingga 70 gram atau 350 hingga 500 gram per minggu.
Sementara, Badan Pusat Statistik atau BPS, dalam lansirannya menyampaikan rata-rata konsumsi daging (sapi/kerbau) di tanah air sebanyak 0,009 kilogram (kg) per kapita per minggu. Kondisi ini, hasil pengolahan data yang dilakukan BPS selama periode 2017 sampai dengan 2021 atau setara berkisar 9 gram.
BACA JUGA:Memasak Daging Kurban, Apakah Perlu Dicuci Bersih atau Langsung Saja! Begini Penjelasannya...