Ubasuteyama, Tradisi Orang Jepang yang Meninggalkan Orang Tua yang Sudah Berumur di Gunung Sendirian
Ubasuteyama, Tradisi Orang Jepang yang Meninggalkan Orang Tua yang Sudah Berumur di Gunung Sendirian-Grid.id-
RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Ada tradisi aneh di Jepang. Negara kaya ini memiliki banyak tradisi, budaya, dan adat istiadat unik yang mencerminkan nilai-nilai standar masyarakatnya.
Dan salah satu praktik kontroversial yang mendapat perhatian dunia di Jepang adalah Ubasuteyama. Sebuah tradisi lama dimana orang tua berusia 70 tahun diangkat ke atas bukit dan anaknya diturunkan di tempat tertentu.
Dengan artikel ini kami akan bercerita lebih banyak tentang budaya Ubasuteyama.
Latar Belakang Sejarah Ubasuteyama
Ubasuteyama dikenal memiliki nilai yang kuat dalam sejarah Jepang. Apalagi di saat kehidupan perekonomian sedang sulit dan kelangkaan sumber daya merupakan kejadian sehari-hari.
BACA JUGA:7 Manfaat Mengkonsumsi Bengkoang Bagi Kesehatan Tubuh Kita
BACA JUGA:Kafilah Mukomuko Juara 3 MTQ XXXVI Provinsi Bengkulu
Secara tradisional, hal ini dilakukan untuk mengurangi beban keuangan keluarga yang mungkin kesulitan memberi makan sejumlah besar anggota keluarga.
Biasanya, praktik tradisional ini melibatkan anak-anak yang membawa orang tuanya yang sudah lanjut usia ke puncak Gunung Narayama.
Tempat di Narayama ini dianggap sebagai "tempat terakhir" di mana orang tua bisa hidup sebelum mereka meninggal.
Meski terkesan kejam, namun praktik ini kemungkinan besar merupakan pengorbanan yang dilakukan demi kesejahteraan keluarga.
BACA JUGA:Hari KPN, Momentum Evaluasi Hasil Pertanian di Bengkulu
BACA JUGA:Ini Pendapat Gubernur Bengkulu Terhadap 2 Raperda
Proses dan Ritual