Dinas Pertanian Geber Vaksinasi Jembrana

Reporter: Wahyudi |

Editor: Ependi |

Minggu , 19 May 2024 - 20:38

Dinas pertanian gencarkan vaksinasi jembrana. Terlihat petugas saat turun melaksanakan vaksinasi ternak sapi-Radar Utara/ Wahyudi -

Fitri juga menerangkan, penyakit jembrana yang menyerang ternak sapi milik warga di daerah ini masih menjadi salah satu penyakit fenomenal.

Bahkan sudah ada ratusan ekor sapi milik warga yang tersebar di 15 kecamatan dinyatakan mati.

Dari ratusan ekor sapi mati itu, didominasi sapi yang diliarkan oleh pemiliknya. Untuk itu ia berharap, dengan kejadian banyaknya sapi mati karena terserang jembrana.

Peternak harus bisa berhati-hati. Rawat ternaknya dengan baik, jangan lagi diliarkan.

"Sapi yang dilepasliarkan itu sangat mudah terkena atau tertular virus jembrana. Mulai sekarang, mari kandangkan ternak kita. Agar mudah terpantau dan mudah mendapatkan pengobatan ketika sakit," pungkasnya. (*)

dinas pertanian geber vaksinasi jembrana                            mukomuko.radarutara.bacakoran.co - petugas peternakan di dinas pertanian kabupaten mukomuko, terus memaksimalkan pencegahan penyakit jembrana yang menyerang ternak sapi milik warga.
selain melakukan pengecekan dan pengobatan rutin, petugas peternakan juga memberikan vaksinasi anti jembrana.
kepala dinas pertanian kabupaten mukomuko, fitriyani ilyas, s.pt ketika dikonfirmasi minggu, 19 mri 2024 mengatakan.
kegiatan vaksinasi jembrana yang dilakukan oleh petugas peternakan di empat puskeswan itu.
baca juga:temukan alat bukti, jaksa segera naikkan perkara 20 persen ke penyidikan
baca juga:4 kelompok di mukomuko dapat program replanting sawit
setelah pihaknya mendapatkan bantuan sebanyak 2.000 dosis vaksin jembrana dari pemerintah pusat melalui pemerintah provinsi.
"kita dapat bantuan 2.000 dosis vaksin dan sudah kita bagikan kepada seluruh puskeswan yang ada di kabupaten mukomuko. sekarang petugas peternakan masih turun ke lapangan melakukan vaksinasi," katanya.
diakui fitri, jumlah bantuan vaksin jembrana yang ia terima itu masih kurang banyak dan tidak sebanding dengan populasi sapi yang jumlahnya mencapai sekitar 29 ribu ekor.
dan kekurangan vaksin jembrana itu, pihaknya mengaku akan kembali mengajukan permohonan bantuan vaksin yang sama ke pemerintah provinsi dan pusat.
baca juga:82 desa di mukomuko berstatus desa maju, 2 desa tertinggal
baca juga:pembangunan sapras rumah adat mukomuko masih proses
dengan harapan, permohonan bantuan bisa diakomodir cepat.
"kami ingin semua ternak sapi milik warga mendapatkan vaksin jembrana. agar peternak tidak khawatir lagi terhadap ancaman virus mematikan ternak itu," ujarnya.
fitri juga menerangkan, penyakit jembrana yang menyerang ternak sapi milik warga di daerah ini masih menjadi salah satu penyakit fenomenal.
bahkan sudah ada ratusan ekor sapi milik warga yang tersebar  di 15 kecamatan dinyatakan mati.
baca juga:ratusan cjh mukomuko diberangkatkan menuju bengkulu
baca juga:bkd geber pendataan usaha sarang burung walet
dari ratusan ekor sapi mati itu, didominasi sapi yang diliarkan oleh pemiliknya. untuk itu ia berharap, dengan kejadian banyaknya sapi mati karena terserang jembrana.
peternak harus bisa berhati-hati. rawat ternaknya dengan baik, jangan lagi diliarkan.
"sapi yang dilepasliarkan itu sangat mudah terkena atau tertular virus jembrana. mulai sekarang, mari kandangkan ternak kita. agar mudah terpantau dan mudah mendapatkan pengobatan ketika sakit," pungkasnya. (*)

Tag

Share

Koran Terkait

Kembali ke koran edisi Radar Utara, 20 Mei 2024

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan