Dugaan Korban Batubara di Teluk Sepang Bengkulu Makin Parah

Warga menderita radang paru diduga menjadi korban dampak penumpukan batubara di Teluk Sepang Bengkulu. -Radar Utara/Doni Aftarizal-

"Jalanan menjadi rusak dan penuh dengan debu pada saat kemarau dan berlumpur pada saat hujan. Awal sakitnya sendiri terjadi tidak lama setelah kejadian adanya stockpile yang terbakar," kisahnya. 

Dijelaskan, terbakarnya stockpile ini terjadi selama kurang lebih 2 bulan, bau menyengat menghantam wilayah RT 14 kelurahan teluk sepang. Kediaman Upik Lela hanya berjarak 125 Meter dari stokpile.

BACA JUGA:Ini Alokasi Anggaran dan Kuota PIP Provinsi DI Yogyakarta

BACA JUGA:Ini Alokasi Anggaran dan Kuota PIP Provinsi Bengkulu

Cimbyo Layas Ketaren, Manager Kampanye Energi Kanopi Hijau Indonesia menyatakan bahwa lalu lintas angkutan batubara telah membuat wilayah jalan yang digunakan warga teluk sepang diselimuti debu batubara. 

Lebih lanjut dia memaparkan, sementara stockpile dengan jumlah 19 tumpukan di lokasi ini, menumpuk sepanjang 2,3 KM dan tidak dikelola secara benar. 

"Tumpukan batubara dibiarkan terbuka. Akibatnya adalah terjadi pelepasan panas akibat swabakar. Serta saat hujan menimbulkan air tirisan yang bercampur senyawa batubara, air tirisan ini akan mencemari tanah dan sumur warga," kata Cimbyo.

Berdasarkan pemantauan yang dilakukan tim Posko Lentera, jalan dari PELINDO sampai ke stockpile kondisinya rusak parah serta  banyak debu beterbangan. 

BACA JUGA:Hilang Selera Makan, Selasa Besok Pejabat Di Tiga OPD Diperiksa Jaksa, Pejabat Lainnya Nyusul

BACA JUGA:Ini Alokasi Anggaran dan Kuota PIP Provinsi Banten

Begitupun dengan tumpukan batubara, kondisinya dibiarkan terbuka tanpa penutup tanpa drainase.

Situasi ini dapat dipastikan berpengaruh terhadap kondisi lingkungan dan berakibat buruk terhadap kesehatan kaum rentan yang tinggal di Teluk Sepang. 

"Kami juga melakukan pemantauan terhadap aktivitas PLTU batubara melalui panduan RKL/RPL PLTU batubara Teluk Sepang. 

Kami melihat bahwa FABA dibuang secara  sembarangan. FABA adalah abu hasil pembakaran batubara, abu ini mengandung senyawa Silika, NoX dan SoX yang daoat gangguan pernapasan dan kerusakan paru paru," kata Cimbyo.

BACA JUGA:Ini Alokasi Anggaran dan Kuota PIP Provinsi Bali

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan