Sawahku Menyala, Petani Pun Gembira
Pemanfaatan lampu di kebun buah naga dalam program electrifying agriculture yang bertujuan untuk meningkatkan hasil produksi. -ANTARA/HO-PLN-
Terdapat 13.967 pelanggan di Kabupaten Ponorogo yang terlibat dalam program EA dengan total daya mencapai 53.020.650 VoltAmpere (VA).
Peningkatan jumlah pelanggan EA menunjukkan tren positif peralihan dari pompa air berbahan bakar diesel ke pompa air listrik yang lebih efisien.
BACA JUGA:Pelaku UMKM Wajib Tau..Cara Mengurus Surat Izin Edar dan PIRT
BACA JUGA:Fenomena inflasi yang terjadi setelah Lebaran
General Manager PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jawa Timur Agus Kuswardoyo menyebut, elektrifikasi di sektor pertanian sebagai salah satu program ekstensifikasi PLN.
“PLN siap melayani kebutuhan listrik dari berbagai sektor, termasuk pertanian, perikanan, dan industri. Sektor pertanian di Jawa Timur memiliki 150.801 pelanggan dengan total daya tersambung 1.202 MVA,” imbuh Agus seperti dikutip dari laman PLN.co.id.
Seiring dengan pertumbuhan ekonomi di Jawa Timur, pihak PLN Jawa Timur menilai, jumlah tersebut akan terus bertambah seiring dengan potensi elektrifikasi yang tidak hanya menyasar subsektor tanaman pangan, tetapi juga peternakan dan perkebunan.
Adapun Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menambahkan, melalui program EA, BUMN kelistikan ini ingin mendukung pelaku usaha di sektor agrikultur untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi operasional yang berujung pada pertumbuhan ekonomi. Program ini juga membuat kegiatan usaha dari pelaku bisnis menjadi lebih ramah lingkungan.
BACA JUGA:Perekonomian Indonesia Kuat, Didukung Terjaganya Stabilitas Sistem Keuangan
BACA JUGA:MBKM KKP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan
“Melalui program ini, kami berupaya menciptakan creating shared value (CSV) bagi masyarakat dan lingkungan sekitar. Kami yakin dengan penggunaan berbagai inovasi teknologi agrikultur berbasis listrik membawa pelaku usaha menjadi lebih modern yang membuat produktivitas mereka meningkat signifikan dibandingkan dengan menggunakan energi fosil,” ungkap Darmawan.
Capaian program EA ini tentunya tak lepas dari dukungan kerja sama dengan Kementerian Pertanian (Kementan).
Melalui Ditjen Tanaman Pangan Kementan, program listrik masuk area persawahan adalah bagian dari modernisasi dan mekanisasi pertanian. Istilah EA di sejumlah daerah dinamakan listrik masuk sawah (LMS) atau gerakan listrik masuk sawah (Gelisah).
Program mekanisasi pertanian membutuhkan sumber energi yang efesien. Dari pelbagai pengalaman petani di lapangan, hal itu hanya didapatkan dari tenaga listrik.
BACA JUGA:Potensi Ekspor!! Perbesar Pasar Ekspor Nyiur Melambai Sampai Jauh