Vasektomi Tidak Dilirik Kaum Pria di Mukomuko

Kepala DP2KBP3A Kabupaten Mukomuko, R Panji Surya, SH -Radar Utara/ Wahyudi -

Dengan mendorong kaum pria untuk ikut KB metode vasektomi.

Ia menjelaskan, kurangnya pemahaman mereka akibat tidak maksimalnya sosialisasi dan edukasi yang dilakukan. Membuat program ini tidak diminati.

BACA JUGA:PPL Diminta Segera Mendata Petani Pemakai Pupuk Organik

BACA JUGA:Terganjal Undang-undang, Capaian Pajak Parkir Kendaraan Terancam Turun

“Sebagian warga mengatakan ini tabu. Mereka mengatakan itu karena memang kurangnya pemahaman," jelasnya.

Selain kurangnya pemahaman warga atas metode KB vasektomi. Kaum pria biasanya juga ketakutan karena proses pemasangan alat penghalang sperma harus melalui operasi kecil pada bagian vital.

Terkadang diantara mereka juga masih memiliki niatan untuk menambah anak. Mengingat, KB ini sifatnya permanen.

Maka metode ini hanya diperkenankan bagi mereka yang sudah memimiliki buah hati, dan calon akseptor sudah  berumur di atas 40 tahun dan mendapat persetujuan keluarga.

BACA JUGA:Bawaslu Dapat Dana Hibah Pilkada Rp8 Miliar

BACA JUGA:Uji KIR Kendaraan Bermotor Sekarang Gratis

“Karena ini sensitif sekali sehingga perlu pendekatan dengan keluarganya, baik suami maupun istri agar dalam wacana KB ini mereka sepaham,” bebernya.

Menurut dia, KB vasektomi sangat tepat bagi pria yang aktif bekerja. Sebab dengan tertahannya sperma membuat protein yang diperlukan tubuh terpenuhi. Untuk kekurangannya sendiri, tidak bisa lagi menambah anak karena sifatnya permanen.

“Minusnya mereka tidak akan bisa punya anak. Makanya apabila ingin KB harus ada tandatangan pihak keluarga," terangnya. (*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan