Bersama Masyarakat, Bupati dan Wabup Arak Piala Adipura Berkeliling Kota
Bersama Masyarakat, Bupati Bengkulu Utara, Ir H Mian didampingi Wabup, Arie Septia Adinata, SE, M.AP memboyong piala adipura berkeliling Kota Arga Makmur. -Radar Utara/Benny Siswanto-
Dalam mewujudkan lingkungan yang bersih sehingga piala Adipura dapat dipertahankan dan ditingkatkan pada tahun tahun berikutnya.
“Penghargaan ini harus membuat kita semua semakin peduli dengan kebersihan lingkungan. Karena capaian ini bukan hal yang mudah, hanya ada 106 daerah saja di Indonesia yang bisa meraihnya. Jadi hari ini, sudah selayaknya kita bersyukur dan bangga, kerja keras ini membuahkan hasil yang gemiling,” ucap Bupati Mian penuh syukur.
Bupati kembali berharap agar prestasi tersebut benar-benar menjadi motivasi sekaligus spirit bagi masyarakat dalam membentuk pola hidup disiplin, terutama dalam menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan.
Aparat pemerintah di seluruh jajaran tanpa kecuali, juga harus bekerja lebih keras lagi karena paceklik Adipura yang terjadi cukup lama hanya bisa dibangun dengan komitmen serius antar lini.
Agar nama Kota Arga Makmur bisa muncul di gelanggang nasional secara continue atau berkesinambungan.
BACA JUGA: Parah, Bangunan Gedung SDN 06 V Koto Bolong!!
BACA JUGA: Usai Terjaring Satpol PP, 30 Pekerja Panti Pijat Diceramahi Ustadz
"Gelaran kirab Adipura ini selain bentuk syukur kita, juga merupakan jawaban dan apresiasi atas komitmen di sektor lingkungan dari Kementerian LHK. Kota Arga Makmur menjadi komposan dalam nominasi penerima Adipura Untuk Kota Kecil di Indonesia atas penilaian tahun 2023 yang diserahkan tahun 2024 ini," demikian Bupati Mian.
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) BU, Ramadanus, SE, MM, juga mengatakan bahwa sejalan dengan komitmen daerah di sektor pengendalian lingkungan.
Danus sepakat, pentingnya edukasi serius kepada masyarakat secara massif sangatlah strategis.
"Secara umum penilaian dari pusat itu terbagi dalam 3 pencermatan yang meliputi komitmen pemerintah daerah dalam pengelolaan sampah, administratif dan penilaian lapangan yang dilakukan random," kata Ramadhanus.
Dalam praktiknya, lanjut dia, poin ketiga penilaian itu mengait pada lintas sektor mulai dari komunitas dan masyarakat, seperti bank sampah, sekolah, perkantoran, rumah sakit.
BACA JUGA: Satgas TMMD Perkuat Program Ketahanan Pangan di Mukomuko
BACA JUGA:Pemprov Bengkulu Buka Peluang Bagi Warga Mukomuko Magang ke Jepang
Termasuk juga pasar yang merupakan titik aktivitas publik yang memberikan implikasi produksi sampah, pertokoan, jalan, saluran terbuka, taman dan hutan kota serta TPA.