Kinclong Industri Kosmetik Tanah Air

Berdasar data Sistem Informasi Industri Nasional (2022) Industri Kosmetik tercatat mampu menyerap tenaga kerja sebesar 59.886 orang. IST--

Dari berbagai produk yang dihasilkan oleh perusahaan kosmetik di Indonesia, segmen pasar terbesar didominasi segmen perawatan diri (personal care) dengan volume pasar sebesar USD3,18 miliar pada 2022, disusul skincare sebesar USD2,05 miliar, kosmetik USD1,61 miliar, dan wewangian USD39 juta.

Potensi market size secara nasional pada 2023 bisa mencapai 467.919 produk atau meningkat lebih dari 10 kali lipat dalam kurun waktu lima tahun terakhir. Sementara itu, secara global diperkirakan dapat mencapai USD473.21 miliar pada 2028 dengan pertumbuhan rata-rata 5,5% per tahun.

BACA JUGA:Sertifikasi untuk Kuasai Pasar Halal Dunia

BACA JUGA: OJK Terus Pantau Perkembangan Investree

Lebih lanjut, penjualan produk personal care dan kosmetik mengalami peningkatan pesat dalam beberapa tahun terakhir ini di tengah masifnya perkembangan e-commerce di Indonesia.

Sejak 2018 hingga 2022, personal care dan kosmetik merupakan top 3 penjualan di market place, dengan nilai transaksi mencapai Rp13.287,4 triliun dan volume transaksi 145,44 juta.

Peluang Ekspor

Merujuk data yang ada saat ini, industri kosmetik nasional masih cenderung berfokus pada persaingan di pasar domestik. Bagaimana dengan pasar ekspor? Langkah ini sepertinya harus menempuh perjalanan panjang, terlebih untuk menjadi pemain utama di pasar global.

BACA JUGA:Parah! 10 Anggota Dewan Tidak Hadir Paripurna HUT Mukomuko ke-21

BACA JUGA: Mau jadi Sultan! Ini 4 Cara Menabung Emas Fisik yang Dapat Anda Lakukan

Berdasarkan data Kementerian Perindustrian, industri kosmetik nasional mengalami penurunan nilai ekspor produk jadi sebesar 1.65% yaitu dari nilai 435.51 juta USD pada 2021 menjadi 428.34 juta USD pada 2022.

Penurunan nilai juga terlihat pada nilai impor produk jadi, yaitu dari 637.33 juta USD pada 2021 menurun sebesar 1.77% pada 2022 menjadi 626.03 juta USD.

Adapun pasar ekspor cukup besar terbuka untuk pasar ASEAN, mengingat kawasan ini memiliki faktor kesamaan iklim, sosial budaya, daya beli sehingga ada kesamaan preferensi konsumen pada jenis kosmetik yang serupa dengan pasar Indonesia.

Negara tujuan utama ekspor kosmetik nasional di antaranya Singapura, Thailand, Brunei Darussalam, Filipina, Malaysia, dan Vietnam.

Faktor penumbuh lainnya adalah peningkatan terhadap produk kosmetik dan personal care halal yang menjadi peluang baru bagi industri dalam negeri.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan