Mengeksplorasi Pasar Baru, Mendongkrak Ekspor
Mengeksplorasi Pasar Baru, Mendongkrak Ekspor-ANTARA FOTO-
Apalagi, prediksi pertumbuhan ekonomi global oleh berbagai organisasi internasional tetap menunjukkan adanya potensi perlambatan.
Mendag pun mengeluarkan jurus agar kinerja sektor perdagangan tetap meningkat. Pertama, terus dilakukannya kolaborasi dan sinergi para pemangku kepentingan, yaitu pemerintah, pelaku usaha, akademisi, komunitas, dan pers.
BACA JUGA:Mengembalikan Kejayaan Rotan Indonesia
BACA JUGA: Tren Minum Teh Artisan dan Potensi di Baliknya
Kedua, inflasi diharapkan tetap terkendali di kisaran 1,5--3,5 persen sesuai target 2024. Ketiga, berupaya untuk tetap mendorong pertumbuhan ekspor nonmigas sesuai target 2,5–4,5 persen, walau ada tantangan harga komoditas dunia yang masih cukup melandai.
Khusus soal kinerja sektor perdagangan 2023, Zulkifli menilai, ketidakpastian perekonomian dan perdagangan selama 2023, antara lain, diwarnai tensi geopolitik, perubahan iklim, serta krisis pangan dan energi. Di tengah kesulitan itu, pemerintah bersyukur data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan inflasi Desember 2023 sebesar 0,41 persen.
“Artinya, pemerintah berhasil mengendalikan persediaan barang kebutuhan pokok (bapok) menghadapi Natal dan Tahun Baru,” ujar Mendag.
Menurutnya, surplus neraca perdagangan untuk periode Januari--November 2023 juga perlu dilihat sebagai sebuah pencapaian di tengah ketidakpastian global. Pada periode Januari--November 2023, seperti dikutip dari laporan BPS, Indonesia mencatat surplus perdagangan positif USD33,63 miliar. Bahkan, neraca perdagangan Indonesia pun tercatat tetap surplus selama 43 bulan berturut-turut sejak Mei 2020.
BACA JUGA:8 Parpol Bersaing Rebut Kursi DPRD Provinsi Bengkulu Dapil 2
BACA JUGA: PKS Optimis Raih 5 Kursi DPRD Provinsi Bengkulu
Secara kumulatif, nilai ekspor Indonesia selama Januari—November 2023 adalah sebesar USD236,41 miliar. Nilai ekspor nonmigasnya sendiri tercatat sebesar USD221,96 miliar. Tiga negara tujuan utama ekspor nonmigas Indonesia adalah Tiongkok, Amerika Serikat (AS), dan India,” ungkapnya.
Sementara itu, nilai impor secara kumulatif selama Januari--November 2023 mencapai USD202,78 miliar atau turun 6,80 persen (year on year/yoy). Nilai impor nonmigas Indonesia pada periode tersebut adalah USD170,32 miliar dengan tiga negara asal impor nonmigas utama Tiongkok, Jepang, dan Thailand.
Mendag menyampaikan, Kemendag terus mendorong kinerja ekspor melalui kemudahan dan kepastian hukum sehingga kinerja dagang 2024 bisa berlari lebih kencang lagi. Salah satu stretegi untuk menggenjot laju kinerja ekspor, pemerintah telah memutuskan untuk membentuk satuan tugas (satgas) dalam mendorong peningkatan ekspor nasional guna mengantisipasi terjadinya penurunan permintaan pasar global. Selain juga memitigasi terjadinya penurunan industri padat karya yang berorientasi ekspor maupun potensi terjadinya resesi di negara lain di luar Republik Rakyat Tiongkok, Amerika Serikat, dan Uni Eropa.
Satuan Tugas Peningkatan Ekspor Nasional tersebut dibentuk pada 20 September 2023 melalui Keputusan Presiden Republik Indonesia nomor 24 tahun 2023. Berkaitan dengan pembentukan satuan tugas tersebut, Sekretaris Kemenko bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso mengemukan, tujuan satgas itu diharapkan bisa memperkuat berbagai upaya dan strategi meningkatkan kinerja ekspor Indonesia dalam mengeksplorasi pasar tujuan ekspor baru seperti India, Afrika, dan Amerika Latin.
BACA JUGA:Pleno Rekapitulasi Perolehan Suara Pemilu 2024, PPK Tunggu Ini...