Jembatan Pagardin Nyaris Putus Asa, Kades Tak Tau Lagi Harus Ngadu Kemana?
PERSOALAN jembatan gantung Desa Pagardin turut menyulut suasana Musrenbangcam Ulok Kupai kian memanas.-Radar Utara/Sigit -
Air sungai yang meluap hingga ke lantai jembatan membuat konstruksi jembatan gantung di Pagardin makin memprihatinkan dan membahayakan keselamatan masyarakat.
Salah seorang tokoh masyarakat Ulok Kupai, Godang Manurung. Turut prihatin dan menyesalkan sikap pemerintah yang tidak kunjung memberi perhatian terhadap rusaknya akses jembatan gantung di Desa Pagardin tersebut.
BACA JUGA: Mukomuko Bakal Ikut Lomba Pasar Tertib Ukur Nasional
BACA JUGA:Jejak Laporan Abal-Abal PNPM Terbongkar, 2 Pengelola Terjerat
"Mata dan hati pemerintah sudah buta, tidak melihat penderitaan rakyat," sesal Godang.
Ditambahkan Godang, kerusakan pada akses jembatan gantung di Desa Pagardin, bukan terjadi kemarin. Bahkan kata Godang, kerusakan akses jembatan gantung di Pagardin sudah sering diusulkan ke pemerintah daerah maupun provinsi.
Tapi kenyataannya, kata Godang, baik Bupati, Gubernur maupun lembaga di DPRD yang menjadi representasi masyarakat tidak, ada satu pun yang peduli terhadap kerusakan akses jembatan di Pagardin ini.
"Kita desak Bupati dan DPRD segera menggunakan dana darurat untuk menangani jembatan di Pagardin," desaknya.
Terpisah, Camat Ulok Kupai, Kadino, S.Sos mengaku, kerusakan akses jembatan gantung di Desa Pagardin akan menjadi pemikiran serius dan prioritas pada agenda Musrenbangcam TA 2025.
"Persoalan jembatan di Pagardin akan kembali kita diskusikan dan menjadi skala prioritas usulan pada Musrenbangcam TA 2025 yang akan dilaksanakan di akhir bulan Januari ini," demikian Camat. (*)