Drainase Lingkar Kota Jadi PR Daerah
BENNY/RU - KEBERADAAN spot genangan air, saat hujan deras diduga disebabkan sistem drainase lingkar Kota Arga Makmur yang belum memadai. --
ARGA MAKMUR RU - Kondisi drainase yang tak berfungsi dengan maksimal, masih menjadi persoalan di daerah. Tak ayal, begitu guyuran hujan deras terjadi, seperti beberapa hari lalu, masih banyak dijumpai genangan di areal jalur protokol. Belum lagi, aksi buang sampah yang terjadi seperti di sekitaran alun-alun, kian menambah sengkarut soal drainase yang kian merusak fungsi.
Ahmad Nasution, anggota DPRD BU menilai, sudah sangat perlu saat ini sistem tata kota menjadi fokus penataan wajah kota. Apalagi, kata dia, sebagai ibukota kabupaten, mestinya Arga Makmur dapat menjadi pilot project hingga menjadi percontohan, baik dari sisi sistem drainase di dalam kota, termasuk juga memungsikan fasilitas umum hingga pejalan kaki atau pedestrian, seperti trotoar.
"Ini menjadi bagian dari sistem tata kota," ujarnya, kemarin.
BACA JUGA:Bantuan Untuk 2.973 KK Warga BU Disokong APBN
Lebih jauh, politisi Golkar ini menegaskan, tata kota termasuk dengan integrasi sistem pelayanan publik lainnya. Sudah mestinya dilakukan oleh daerah yang kini dipandang menjadi pekerjaan rumah. Langkah itu, terus dia, sebagai perwujudan konkret akan program smart city yang menempatkan daerah ini sebagai komponen pilot project pemerintah pusat.
"Harapannya kedepan, sebagai pusat pemerintahan Kota Arga Makmur, tidak menjadi menjadi jujugan sebagaimana sifat tempatnya. Tapi juga dapat menjadi wahana wisata, zona promosi daerah hingga percontohan serta bebas genangan saat hujan serta ramah pejalan kaki," pungkasnya. (bep)