Harimau di Air Sebayur, Kesatuan Pengelolaan Hutan Konservasi Minta Ini...
Ilustrasi : harimau masuk ke permukiman warga -Haba Aceh -
RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Menurut Kesatuan pengelolaan hutan konservasi atau KPHK Bengkulu.
Konflik yang terjadi antara manusia dengan Harimau Sumatera di wilayah Desa Air Sebayur Kecamatan Pinang Raya, Kabupaten Bengkulu Utara itu, sudah terjadi sejak lama.
"Tercatat sudah terjadi beberapa kali konflik sejak beberapa tahun terakhir," ungkap Kepala KPHK Bengkulu Utara, Asep.
Dikatakan Asep, konflik antara manusia dengan Harimau Sumatera di wilayah Air Sebayur bisa terjadi karena adanya alih fungsi lahan. Juga dipicu oleh menipisnya ketersedian pangan bagi binatang buas di areal hutan lindung hingga faktor lainnya.
BACA JUGA: Pemulihan Mental Korban Asusila, Camat Minta Lembaga Ini Bersinergi
BACA JUGA: Dihadiri Wakil Bupati, Musrenbangcam RKPD TA 2025 Ketahun Sepakati Program Prioritas
Artinya, kata Asep, alih fungsi lahan menyebabkan tempat tinggal atau habitat satwa menjadi terganggu atau terjadi penyempitan. Apalagi menurut Asep, satwa seperti harimau memiliki wilayah jelajah yang luas.
"Alih fungsi hutan bisa menjadi penyebab, misalnya ada perambahan, illegal logging atau penggunaan lahan lainnya. Karena sejauh ini, jika kita lihat kondisi di lapangan. Jarak antara perkebunan warga dengan hutan lindung di sana -Air Sebayur - hanya sekitar 3 Km," ungkap Asep.
Kendati demikian, Asep memastikan, konflik manusia dengan Harimau di Air Sebayur ini sudah menjadi catatan dan perhatian bagi pihak BKSDA Bengkulu.
"Dari BKSDA siap untuk memasang perangkap. Tapi kawan-kawan masih menunggu kesiapan desa karena upaya pemasangan perangkap dibutuhkan dukungan dari desa. Dukungan yang dimaksud adalah pendampingan dari desa kepada kawan-kawan BKSDA untuk sampai ke titik lokasi yang menjadi lokus pemasangan jerat nantinya," pungkasnya.
BACA JUGA: Camat Marga Sakti Sebelat Minta Perhatian Pemerintah di Sektor Pertanian
BACA JUGA: Pemulihan Mental Korban Asusila, Camat Minta Lembaga Ini Bersinergi
Lebih jauh, Asep mengimbau kepada seluruh lapisan masyarakat agar tidak panik tetapi juga harus selalu waspada.
"Belakangan ini konflik yang sempat terjadi memang sudah reda. Belum kita dapatkan lagi laporan tentang keberadaan Harimau yang turun ke pemukiman warga. Tapi dalam situasi apapun, warga harus tetap waspada," demikian Asep.