Instagram dan Facebook Tak Netral dalam Perang Israel-Palestina. Apa Iya?

--

RADAR UTARA - Situasi konflik yang terjadi antara Israel dan Palestina, sejak 7 Oktober 2023 lalu secara tidak langsung telah berdampak pula pada peningkatan suhu media sosial yang kian memanas. Dimana para pengguna saling serang hingga seruan boikot pada setiap pendukung.

Hanya saja dengan situasi ini sejumlah platform media sosial akhirnya juga menjadi pertanyaan posisinya. Sebab, muncul dugaan tidak netral. Salah satunya perusahaan Meta.

Induk perusahaan dari Facebook, Instagram, dan WhatsApp ini belakangan terlihat menunjukkan beberapa kali sinyal tidak netral dalam konflik tersebut. Berikut beberapa buktinya:

1. Instagram Sebut Orang Palestina Sebagai Teroris

Sebuah laporan menyebutkan beberapa akun yang menggunakan kata Palestina diartikan sebagai teroris. Salah satunya dialami oleh pengguna Instagram bernama @khanman1996.

Di bionya dia menuliskan dirinya merupakan orang Palestina dengan bendera Palestina dan kata Alhamdulillah dalam bahasa Arab. Namun saat diterjemahkan, muncul terjemahan bahasa Inggris yang berbunyi: "Alhamdulillah, teroris Palestina berjuang untuk kebebasan mereka".

Pihak Meta juga telah buka suara terkait hal ini. "Kami dengan tulus meminta maaf atas hal ini terjadi," kata Meta, dikutip BBC.

2. Postingan Palestina Dihilangkan

Postingan terkait Palestina disebut sengaja dihilangkan. Laporan sejumlah pengguna Instragram menyebutkan konten pro-Palestina di-shadow banned oleh platform.

BACA JUGA:Anggaran Dana Rp31,9 Miliar dari Indonesia Disalurkan ke Palestina

Unggahan di Stories disebut punya penayangan lebih sedikit dibandingkan lainnya. Akun mereka juga sulit ditemukan dalam fitur pencarian. 

Sementara itu Meta menjelaskan terdapat bug yang memengaruhi Stories. Perusahaan meyakinkan jika masalah ini bukan terkait dengan isi konten yang diunggah pengguna.

3. Mark Zuckerberg Sebut Hamas Jahat

Bos Meta itu buka suara soal situasi tersebut dalam unggahan Instagram Storiesnya. Zuckerberg mengatakan serangan Hamas sangat jahat.

"Serangan teroris yang dilakukan Hamas sangat jahat. Tidak ada pembenaran apapun melakukan aksi terorisme pada orang yang tidak bersalah," tulisnya, dikutip dari NDTV.

Dia juga mengatakan fokusnya pada keselamatan karyawannya dan keluarga di Israel serta kawasan tersebut. Akun resmi Israel di X mengucapkan terima kasih untuk postingan Zuckerberg itu.

4. Foto Anak Palestina Pegang Senjata

The Guardian mencatat terdapat perbedaan penggambaran antara anak Palestina dan Israel dalam fitur di WhatsApp, Create AI Sticker. Saat mencari kata Palestinian, Palestine, atau Muslim boy Palestinian, yang muncul adalah anak laki-laki dengan senjata.

Hasil ini berbeda jika mencari Israeli Boy, yang memunculkan karakter kartun tengah bermain bola atau membaca. Sementara permintaan pencarian dengan kata kunci 'Israel Army' menghasilkan tentara yang tersenyum dan berdoa tanpa adanya senjata. (red)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan