Menkop Ungkap, Perbankan di Indonesia Jarang Beri Kredit Kepada UMKM

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki --

RADAR UTARA - Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengaku heran melihat situasi Indonesia. Pasalnya, mayoritas perbankan lebih banyak memberikan pembiayaan kepada korporasi besar. 

 

Padahal, sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) sangat mendominasi perekonomian di tanah air. Ia pun menilai hal ini adalah sebuah paradoks.

 

"Ada paradoks ekonomi Indonesia, di mana ekonomi Indonesia didominasi UMKM, 97% lapangan kerja UMKM. Tapi pembiayaan perbankan lebih banyak ke ke korporasi. Sekarang hanya 21% (pembiayaan ke UMKM). Jadi tidak ada yang menganggap ini suatu paradoks," ungkap Teten saat acara Refleksi 2023 dan Outlook 2024, di SMESCO Indonesia, Kamis 21 Desember 2023 lalu.

BACA JUGA:Pusat Edukasi Batik, Gubernur Rohidin: Ini di Luar Dugaan Saya

Menurut Teten, tingkat permodalan berbagai bank di Indonesia kepada UMKM lebih rendah dibandingkan negara lain. Ia mencontohkan, di Negara Korea Selatan, tingkat permodalan bank buat UMKM sudah mencapai angka 80%. Kemudian di Jepang dan India jumlahnya sudah mencapai di atas 60%.

 

Teten pun mengatakan, UMKM saat ini memang sudah bisa meminjam tanpa agunan sampai Rp 100 juta lewat program kredit usaha rakyat (KUR). Namun agar jumlah penyaluran kredit digenjot, ia mengusulkan agar peminjaman seluruhnya kelak tidak menggunakan sistem agunan tapi credit scoring.

 

Menurut Teten, sistem credit scoring berguna untuk melihat tingkat pinjaman serta mencegah penipuan.

 

"Kalau credit scoring lebih aman karena data transaksi, paling tidak berasal dari tiga pihak yakni supplier, buyer, dan pajak. Ini yang kami kembangkan dan terus kita bahas agar penyaluran KUR tidak lagi menggunakan agunan, (sebab) UMKM ini tidak punya aset," tandasnya. (*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan