Komisi II DPRD Bengkulu Utara Apresiasi Program Swasembada Pangan TNI/Polri di Daerah

Komisi II DPRD Bengkulu Utara Apresiasi Program Swasembada Pangan TNI/Polri di Daerah -Radar Utara / Abdurrahman Wachid -
Termasuk dikatakannya juga, bahwa saat ini pemerintah pusat telah menetapkan harga beli setara beras dan jagung oleh Perum Bulog dengan harga yang lebih tinggi dari sebelumnya.
Saat ini harga beli setara beras petani, bulog berani membeli dengan harga Rp 12.000 per kilogram, begitupun komoditas jagung, bulog berani membeli dengan harga Rp 5.500 per kilogram.
BACA JUGA:Banmus DPRD Bengkulu Utara Rancang Agenda Paripurna Pidato Perdana Bupati Periode 2025-2030
BACA JUGA:Bantu Rakyat, Pokir Ketua Fraksi PAN DPRD Bengkulu Utara untuk Kemakmuran Masjid
Maka, kata dia, perlu adanya sinergitas antara pemerintah daerah, bersama dengan pihak kepolisian untuk terus melakukan pemantauan harga beli setara beras dan jagung di daerah, agar para petani bisa merasakan dampak langsung dari program unggulan dari pemerintah pusat ini.
"Apalagi sekarang harga bulog siap membeli beras dan jagung dengan harga yang cukup baik, beras Rp 12 ribu per kilogram, jagung Rp 5,5 ribu per kilogram. Juga pihak terkait, tentu harus turut memantaunya juga," ucapnya lagi.
Termasuk dirinya, meminta kepada dinas terkait, termasuk Dinas Tanaman Pangan Holtikultura dan Peternakan, agar selalu berkoordinasi baik kepada petani terkhusus soal kebutuhan pupuk subsidi yang diperlukan oleh masyarakat yang turut serta mensukseskan program swasembada pangan nasional ini.
Karena, kata dia lagi, petani merupakan ujung tombak dalam soal swasembada pangan, khususnya padi dan jagung.
BACA JUGA:Dewan Desak Program CSR Perusahaan Dimaksimalkan untuk Kepentingan Wilayah Penyangga
Maka jelas, pemerintah harus hadir secara konkret memberikan dukungan moril dan materil kepada para petani, agar tanaman pangan yang sedang dan atau akan terus dibudidayakan oleh petani ini terus lestari dan menghasilkan dengan maksimal.
"Misalnya DTPHP, pupuk subsidi untuk para petani harus dicukupi, termasuk pula kebutuhan lain yang benar-benar sangat diperlukan oleh para petani harus didengarkan,"jelasnya lagi.
Berikutnya, peranan Perum Bulog yang ada di daerah ini, dipandang menjadi objek vital sebagai penyerap hasil tanaman pangan dari petani khususnya beras dan jagung.
"termasuk gudang bulog, ini vital sekali, karena harus mampu menyerap hasil tani masyarakat khususnya beras dan jagung, dan harganya juga harus selaras dengan keputusan dari pusat," tuntasnya. (adv)