600 Ton Beras Lampung Masuk Bengkulu Utara
BENNY/RU - Jaringan irigasi Kemumu kini masih dalam pemeliharaan tahunan--
ARGA MAKMUR RU - Produktivitas sawah yang rendah tahun ini dan diproyeksikan baru akan memasuki masa panen di bulan-bulan April hingga Maret 2024. Agaknya perlu disikapi dengan mitigasi kerawanan pangan. Khususnya beras.
Belum lagi aktivitas sosial, seperti Natal dan Tahun Baru sampai dengan bulan Ramadhan yang diperkirakan sudah masuk sejak medio Maret. Lazimnya bakal menjadi momentum peningkatan kebutuhan pangan di daerah.
Kepala Dinas Tanaman Pangan Holtikultura dan Peternakan (DTPHP) Bengkulu Utara (BU), Kuasa Barus, SP, saat dikonfirmasi. Tak menampik soal sektor produksi padi tahun ini diperkirakan menurun. Kondisi itu terjadi, kata dia, selain dipengaruhi faktor teknis. Efek paling memberikan pengaruh adalah cuaca ekstrem sejak El Nino yang saat ini berubah menjadi La Nina.
"Efek cuaca yang bisa mempengaruhi sektor pertanian juga diperkirakan dapat terjadi hingga akhir April atau awal Mei," jabarnya, menyitir data Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
"Tapi untuk musim tanam, diperkirakan sudah bisa dimulai awal tahun depan," ungkapnya.
Di tempat berbeda, Plt Kadis Ketahanan Pangan BU, Abdul Hadi, S.Pt, M.Si, soal prediksi kondisi lonjakan kebutuhan pangan di daerah jelang momentum Natal, tahun baru dan bulan ramadhan? Mengaku, selain tetap mempertahankan program-program improvisasi seperti yang berjalan kini. Koordinasi lintas sektor juga dilakukan, salah satunya dengan Bulog.
BACA JUGA:Ketua DPRD Dukung Lanjutan TMMD
"Daerah tetap memiliki skenario itu. Selain terus menjalankan improvisasi yang sudah berjalan selama ini. Karena titik tekan semuanya adalah menjaga laju inflasi dan menjaga daya beli di masyarakat," jabarnya.
Kepala Gudang Bulog Taba Tembilang, Henopi, saat dibincang bilang kini usai penyaluran Bantuan pangan periode Desember sebanyak 350,5 ton. Pasokan beras di gudangnya pun masih ada di jumlah 701 ton.
"Dalam perjalanan, akan didroping lagi dari Bulog Lampung sekitar 600-an ton," ungkapnya.
"Dari sisi stok, sudah mencukupi kebutuhan minimal 3 bulan," jelasnya lagi memungkas. (bep)