Potensi Ekspor Pisang Indonesia: Menyongsong Era Baru Keunggulan Komoditas Pertanian
Tanaman Pisang-Istimewa-
Secara historis, ekspor pisang Indonesia belum mencapai angka yang optimal.
Namun, dengan upaya peningkatan kualitas dan kapasitas produksi, ekspor pisang Indonesia berpotensi tumbuh pesat.
BACA JUGA:Ternyata Bawang Goreng Punya Potensi Ekspor yang Besar ke Thailand
BACA JUGA:Mendag Budi Santoso Lepas Ekspor Kontainer ke-400.000 Mayora Group di Tangerang
Pada 2023, Badan Karantina Pertanian Indonesia mencatatkan ekspor pisang mencapai 20.000 ton, dengan tujuan utama seperti Malaysia, Singapura, dan Timur Tengah.
Meskipun angka ini masih kecil dibandingkan dengan ekspor komoditas lainnya, seperti kelapa sawit atau kopi, namun angka ini menunjukkan tren positif.
Beberapa negara yang memiliki permintaan tinggi terhadap pisang, seperti Tiongkok dan negara-negara Eropa, menjadi pasar yang sangat potensial.
Tiongkok, misalnya, sebagai salah satu konsumen buah terbesar dunia, terus menunjukkan minat yang besar terhadap pisang Indonesia.
BACA JUGA:Kemendag Dorong UMKM Perempuan 'Go Global' Kuatkan Ekspor Indonesia
BACA JUGA:Kemendag Fokus pada Penguatan Pasar dan Ekspor UMKM BISA
Selain itu, pasar Eropa yang lebih mengutamakan kualitas, juga menjadi sasaran strategis yang dapat meningkatkan nilai ekspor pisang Indonesia.
Meski memiliki potensi yang besar, ekspor pisang Indonesia juga dihadapkan pada sejumlah tantangan.
Salah satu tantangan utama adalah kualitas dan konsistensi pasokan.
Pisang yang diekspor harus memenuhi standar internasional dalam hal ukuran, kualitas, dan kebersihan.
Oleh karena itu, petani dan pelaku industri pisang Indonesia perlu meningkatkan teknik budidaya serta memperhatikan aspek pasca-panen, seperti pengemasan dan transportasi, untuk memastikan pisang tetap segar dan layak konsumsi ketika sampai di negara tujuan.