Para Orang Tua Harus Tau! Kenali Beberapa Penyebab Anak Sering Sakit

Reporter: Dodi Haryanto |

Editor: Ependi |

Senin , 09 Dec 2024 - 11:01

Ilustrasi-akudankau.id-

para orang tua harus tau! kenali beberapa penyebab anak sering sakit                            radarutara.bacakoran.co - salah satu hal yang perlu diperhatikan oleh orang tua ketika anak mulai bersekolah adalah penyakit-penyakit umum yang mudah menular. 
anak yang sering jatuh sakit tentu akan mengganggu proses belajarnya di sekolah.
di sekolah, banyak kuman yang dapat ditemukan di berbagai tempat seperti meja, keyboard, ruang kelas, dan taman bermain. 
anak-anak cenderung lebih rentan terkena infeksi, terutama saat memasuki awal tahun ajaran baru.
anak-anak yang masih kecil, khususnya, belum memiliki kekebalan yang cukup terhadap banyak penyakit. 
baca juga:jangan larang anak main air hujan, ini manfaatnya bagi kesehatan yang jarang diketahui
baca juga:musim hujan tiba! ini 5 tips jaga kesehatan anak agar tidak gampang sakit
oleh karena itu, mereka lebih mudah terserang sakit ketika kuman tersebar di sekolah.
menurut texas children, rata-rata anak-anak yang masih dalam usia sekolah muda bisa mengalami pilek atau sakit sebanyak 6 hingga 12 kali dalam setahun. 
seiring bertambahnya usia, frekuensi mereka terkena penyakit berkurang karena tubuh mereka mulai membentuk kekebalan terhadap virus penyebab penyakit umum.
artikel ini akan membahas beberapa penyakit umum yang sering membuat anak sakit dan penyebab-penyebab yang kadang tidak disadari oleh orang tua.
baca juga:yuk dihindari! inilah 6 kesalahan anak muda dalam mengelola keuangan yang bikin susah kaya
baca juga:perlu diketahui, ini dia deretan ciri-ciri anak terkena stunting yang perlu diwaspadai
1. pilek (common cold)
pilek atau yang sering disebut dengan common cold adalah penyakit yang paling sering menyerang anak-anak kecil. 
meskipun pilek bukanlah penyakit yang membahayakan, gejalanya seperti batuk, hidung tersumbat, dan bersin dapat membuat anak merasa tidak nyaman. 
pilek sangat mudah menular di lingkungan sekolah atau tempat penitipan anak, baik melalui kontak langsung maupun tidak langsung dengan orang yang terinfeksi.
2. diare
penyebab utama diare dapat berasal dari bakteri, parasit, keracunan makanan, virus seperti rotavirus, atau penggunaan obat-obatan tertentu seperti antibiotik atau pencahar.
baca juga:wajib dicoba, begini cara mengatasi anak takut dengan jarum suntik
baca juga: pentingnya brain food untuk anak di bawah 3 tahun dengan konsumsi protein dan lemak sehat
rotavirus adalah penyebab utama diare yang sangat mudah menular, terutama di lingkungan yang padat seperti sekolah. 
virus ini menyebar melalui tinja orang yang terinfeksi, meskipun mudah menular di rumah, penyebaran rotavirus lebih cepat terjadi di sekolah. 
salah satu cara terbaik untuk mencegahnya adalah dengan mencuci tangan menggunakan sabun, yang efektif menonaktifkan virus tersebut.
3. muntah
anak yang sering muntah bisa disebabkan oleh refluks gastroesofageal atau kondisi yang dikenal dengan muntah siklik, yaitu muntah berulang tanpa penyebab yang jelas. 
baca juga:para orang tua wajib tahu ! kenali cara mengatasi kebiasaan anak ngompol pada malam hari
baca juga:para orang tua wajib tahu manfaat dari family time untuk anak
muntah sering kali merupakan respons terhadap infeksi, keracunan makanan, atau stres. 
oleh karena itu, penting untuk mengajarkan anak untuk selalu mencuci tangan dan memperhatikan kebersihan makanan yang dikonsumsi.
4. radang tenggorokan
jika anak sering menderita radang tenggorokan, kemungkinan besar mereka tidak sembuh sepenuhnya setelah serangan pertama, atau mereka terus-menerus terpapar infeksi yang sama. 
radang tenggorokan bisa terjadi pada siapa saja, tetapi paling umum menyerang anak-anak usia 5 hingga 15 tahun.
baca juga:jangan larang anak main air hujan, ini manfaatnya bagi kesehatan yang jarang diketahui
baca juga:musim hujan tiba! ini 5 tips jaga kesehatan anak agar tidak gampang sakit
gejalanya termasuk demam tinggi, sakit tenggorokan disertai bercak merah atau putih, sakit kepala, menggigil, dan pembengkakan kelenjar getah bening di leher. 
penyakit ini mudah menular melalui batuk, bersin, berbagi peralatan makan, atau kontak dekat dengan orang yang terinfeksi.
5. pneumonia
anak-anak yang sering terkena pneumonia mungkin memiliki kondisi medis tertentu yang meningkatkan risiko infeksi, seperti asma atau refluks asam. 
menurut raj padman, md, kepala divisi pulmonologi di rumah sakit anak nemours, pneumonia yang sering kambuh bisa menjadi indikator adanya penyakit penyerta, seperti asma, fibrosis kistik, atau gangguan sistem imun. 
baca juga:yuk dihindari! inilah 6 kesalahan anak muda dalam mengelola keuangan yang bikin susah kaya
baca juga:perlu diketahui, ini dia deretan ciri-ciri anak terkena stunting yang perlu diwaspadai
namun, dalam beberapa kasus, penyebab pneumonia berulang tidak diketahui.
6. mata merah
menurut emory health care, infeksi mata yang dikenal sebagai konjungtivitis ini sangat mudah menular di lingkungan sekolah. 
jika anak mengalami mata merah, biasanya dibutuhkan obat tetes mata antibiotik yang diberikan dengan resep dokter. 
seperti halnya penyakit menular lainnya, langkah pencegahan yang paling efektif adalah dengan rajin mencuci tangan.
baca juga:wajib dicoba, begini cara mengatasi anak takut dengan jarum suntik
baca juga: pentingnya brain food untuk anak di bawah 3 tahun dengan konsumsi protein dan lemak sehat
7. cedera di taman bermain
cedera yang sering terjadi di taman bermain meliputi patah tulang, luka, memar, dan terkilir. namun, dislokasi, patah tulang, atau gegar otak juga dapat terjadi dalam beberapa kasus. 
sebagian besar cedera terjadi saat bermain di palang atau area panjat. 
penting bagi guru untuk mengawasi aktivitas di taman bermain dan memastikan anak-anak mematuhi aturan yang ada untuk mengurangi risiko cedera.
8. penyakit tangan, kaki, dan mulut
penyakit tangan, kaki, dan mulut (hfmd) dapat menyerang siapa saja, baik dewasa maupun anak-anak, namun anak-anak di bawah usia lima tahun lebih berisiko tinggi tertular penyakit ini. 
baca juga:para orang tua wajib tahu ! kenali cara mengatasi kebiasaan anak ngompol pada malam hari
baca juga:para orang tua wajib tahu manfaat dari family time untuk anak
menurut holly springs pediatrics, penyakit yang sangat menular ini ditandai dengan gejala seperti demam, sakit tenggorokan, sariawan di mulut dan lidah, serta lepuhan atau ruam di tangan, kaki, dan mulut. 
anak yang terinfeksi juga bisa merasa lelah dan kehilangan nafsu makan.
karena sifatnya yang sangat menular, orang yang terinfeksi disarankan untuk diisolasi agar tidak menularkan penyakit kepada orang lain. 
sebaiknya berkonsultasi dengan dokter mengenai seberapa lama anak dapat menularkan penyakit ini dan kapan mereka bisa kembali bersekolah.
baca juga:jangan larang anak main air hujan, ini manfaatnya bagi kesehatan yang jarang diketahui
baca juga:musim hujan tiba! ini 5 tips jaga kesehatan anak agar tidak gampang sakit
9. kutu rambut
kutu adalah parasit kecil yang hidup di rambut, menghisap darah dari kulit kepala, dan bertelur di batang rambut dekat kulit kepala. 
meskipun kutu sangat menular, mereka tidak berbahaya. 
gejalanya selain adanya kutu atau telur kutu adalah rasa gatal yang hebat di kepala, serta benjolan atau luka kecil di kulit kepala yang timbul akibat goresan dari rasa gatal.
perawatan kutu rambut melibatkan penggunaan sampo atau losion yang mengandung obat khusus untuk membasmi kutu. 
produk ini bisa dibeli tanpa resep dokter, namun dokter juga bisa meresepkan obat tertentu jika diperlukan. 
baca juga:yuk dihindari! inilah 6 kesalahan anak muda dalam mengelola keuangan yang bikin susah kaya
baca juga:perlu diketahui, ini dia deretan ciri-ciri anak terkena stunting yang perlu diwaspadai
setelah perawatan, telur kutu dapat dihilangkan dengan sisir bergigi rapat yang dirancang khusus untuk tujuan ini. 
selain itu, pakaian dan tempat tidur anak juga harus dibersihkan atau didesinfeksi untuk mencegah penyebaran kutu.
demikian informasi mengenai 9 penyakit menular yang sering menyerang anak-anak, terutama saat mereka mulai bersekolah. 
semoga informasi ini bisa menjadi pengingat bagi orang tua untuk lebih menjaga kesehatan si kecil.

Tag

Share

Koran Edisi Terbaru

Baca Koran RADAR UTARA, 13 DESEMBER 2024

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan