Usulan Indonesia Resmi Jadi Standar Dunia
Badan Standardisasi Nasional (BSN) melaporkan standar sistem peringatan dini usulan Indonesia telah resmi diadaptasi dalam sistem standar internasional di forum Organization for Standardization atau ISO. Usulan ini lahir dari kewaspadaan Indonesia dalam m-ANTARA FOTO-
Dengan kondisi itu, Indonesia berupaya keras memperkuat mitigasi risiko bencana. Oleh karena itu, panduan SNI sangat dibutuhkan untuk mengantisipasi dan mengupayakan mitigasi bencana menjadi hal yang sangat penting.
Tentu saja, ditinjau dari sisi kemanfaatannya tidak hanya untuk Indonesia saja, maka kontribusi terhadap dunia, terutama yang memiliki risiko bencana turut dapat memanfaatkan standar penanganan bencana tersebut.
BACA JUGA:Enggano Perlu jadi Basis Simulasi Bencana Daerah
BACA JUGA:Pasca Kegiatan Tangkap Tangan KPK RI, Pemerintahan Dipastikan Tetap Jalan
Selain kebencanaan, BSN juga telah banyak mengembangkan standar sektor lain dengan menerbitkan SNI. Produk paling mutakhir adalah yang terkait dengan artificial intelligent alias AI. Komite Teknis 35-01 Teknologi Informasi, telah menyusun standarnya antara lain:
* SNI ISO/IEC 20546:2019 Teknologi informasi — Mahadata — Gambaran umum dan kosakata;
* SNI ISO/IEC 20547-3:2020 Teknologi informasi — Arsitektur referensi Mahadata — Bagian 3: Arsitektur referensi;
* SNI ISO/IEC 23053:2022 Kerangka kerja untuk Sistem Kecerdasan Artifisial (KA) Menggunakan Pemelajaran Mesin (PM);
* SNI ISO/IEC 38507:2022 Teknologi informasi — Tata kelola TI — Implikasi tata kelola penggunaan kecerdasan artifisial oleh organisasi.
BACA JUGA:Jalur Evakuasi Bencana di Mukomuko Perlu Penanganan Cepat
BACA JUGA:BPBD Siapkan Kajian Resiko Bencana di Mukomuko
Secara detail, sesuai dengan Buku Laporan Tahunan, berikut capaian kinerja BSN pada 2023:
- 005 produk telah menerapkan SNI
- 034 produk mendapat SNI Bina UMK
- 328 UMKM dan Organisasi Binaan