Upaya Pemerintah Mengejar Produksi 1 Juta Barel di 2030
Indonesia menetapkan target ambisius untuk mencapai produksi minyak 1 juta barel per hari dan produksi gas bumi hingga 12 miliar kaki kubik (BCF) pada 2030. -ANTARA FOTO-
Djoko yang merupakan lulusan Teknik Perminyakan Institut Teknologi Bandung (ITB) dan meraih gelar doktor di bidang yang sama, dipercaya membawa wawasan teknis yang mendalam serta jaringan yang luas dalam industri migas.
Dengan latar belakang dan pengalamannya, pemerintah berharap Djoko mampu menerobos berbagai hambatan dalam meningkatkan lifting migas nasional.
BACA JUGA:Pertamina Eksplorasi Peluang Kerja Sama Hulu Migas di Amerika Latin dan Karibia
BACA JUGA:Menteri ESDM: Optimasliasi Blok Migas Sanggup Kerek Produktivitas
Langkah Terobosan
Untuk mencapai target produksi migas 1 juta BOPD dan 12 BCF gas, beberapa langkah terobosan perlu dilakukan. Pertama, optimalisasi sumur idle.
Tercatat terdapat 16.990 sumur migas yang saat ini idle, dan 4.495 di antaranya memiliki kandungan hidrokarbon yang masih potensial.
“Saya meminta Djoko untuk segera berkoordinasi dengan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) guna memaksimalkan potensi sumur-sumur ini,” ujarnya, ketika memberikan sambutan saat pelantikan.
Kedua, pengembangan struktur migas potensial. SKK Migas mencatat terdapat 301 struktur migas dengan potensi sebesar 1,8 miliar barel minyak (Bbo) dan 13,4 triliun kaki kubik (Tcf) gas yang belum dikembangkan. “Pemanfaatan struktur-struktur ini akan menjadi salah satu upaya utama dalam peningkatan lifting.”
BACA JUGA:PHE Buktikan Kinerja Optimal, Catat Produksi Migas Lebih dari 1 Juta Barel per Hari
BACA JUGA:Jamin Keamanan Operasi Migas, Pemerintah Terbitkan Sembilan Pedoman
Ketiga, implementasi Enhanced Oil Recovery (EOR) dan Waterflooding. SKK Migas telah mengidentifikasi 12 lapangan yang memiliki potensi besar untuk penerapan teknologi EOR dan waterflood. Langkah itu dapat menambah potensi lifting hingga 951 juta barel minyak (MMbo) yang bisa meningkatkan cadangan produksi.
Keempat, penuntasan proyek PoD (Plan of Development) yang Tertunda
Saat ini, terdapat 74 lapangan yang telah memiliki PoD. Tapi, belum memasuki tahap produksi akibat berbagai kendala. Lapangan-lapangan itu menyimpan potensi produksi 153 juta barel minyak dan 5,3 Tcf gas yang belum termanfaatkan.
Kelima, mengaktifkan kembali lapangan dan sumur tidak aktif. SKK Migas mencatat adanya 203 lapangan tidak aktif dengan potensi produksi 122 juta barel minyak. Lapangan dan sumur ini dapat dimanfaatkan kembali dengan dukungan teknologi dan koordinasi yang lebih baik.
BACA JUGA:Upaya Dongkrak Produksi Migas, Insentif Terus Diperbaiki