Pupuk Subsidi dan Bibit Tanaman Masih Jadi Kendala Petani
Edi Ramli saat berada ditengah-tengah masyarakat--
BENGKULU RU - Ketersediaan pupuk bersubsidi dan juga bibit tanaman baik komoditas perkebunan, pertanian ataupun holtikultura. Rupanya masih menjadi salah satu persoalan yang harus dihadapi petani di Provinsi Bengkulu.
Demikian disampaikan Anggota Komisi II DPRD Provinsi Bengkulu, Irwan Eriadi, SE, M.Si, Rabu (5/12).
"Kondisi sedemikian secara tidak langsung berdampak terhadap produktifitas sektor pertanian dan perkebunan, yang tentunya juga berpengaruh terhadap taraf hidup para petani. Sehingga kedepan diharapkan pemerintah daerah (Pemda) melalui Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait. Dalam mencari solusi terbaik untuk memecahkan persoalan ini," ungkapnya.
Seperti pupuk bersubsidi, lanjut pria yang akrab disapa Edi Ramli ini. Petani mengaku, kesulitan untuk mendapatkannya. Padahal pupuk ini memiliki peranan penting untuk meningkatkan produktifitas tanaman para petani.
"Sementara kalau harus membeli pupuk yang non subsidi, para petani tidak sanggup," kata Edi Ramli.
Kemudian, sambung Politisi Partai Gerindra ini, berkaitan dengan bibit tanaman juga menjadi kendala bagi petani. Dimana untuk mendapatkan hasil yang bagus, kualitas bibit turut mempengaruhi.
BACA JUGA:Kondisi Infrastruktur, Tantawi Dali: Butuh Komitmen Pemda
"Persoalannya untuk mendapatkan bibit tanaman yang berkualitas itu, harganya tinggi. Sehingga petani berharap pemda dapat memfasilitasi," ujarnya.
Lebih jauh disampaikannya, dengan dua persoalan ini pihaknya mendorong agar pemda baik tingkat provinsi ataupun kabupaten/kota dapat memberikan solusi terhadap permasalahan yang dihadapi para petani tersebut. Sehingga nantinya taraf hidup masyarakat, terutama yang berprofesi sebagai petani bisa meningkat.
"Salah solusi yang bisa dilakukan Pemda, diantaranya harus bisa memastikan ketersediaan pupuk bersubsidi dan bibit tanaman dengan harga terjangkau. Disamping itu pemda juga harus memberikan pendampingan kepada petani dalam penggunaan pupuk bersubsidi dan bibit tanaman secara tepat," demikian Edi Ramli. (tux)