3. Herpes mulut (luka dingin)
Herpes mulut disebabkan oleh virus herpes simplex tipe 1 (HSV-1). Virus ini dapat menimbulkan luka putih atau luka dingin yang pertama kali muncul di kulit, terasa gatal dan terbakar di mulut, seperti di langit-langit mulut, di lantai, dan di dalam pipi.
BACA JUGA:Begini Cara Menghilangkan Bau Jengkol Di Mulut Secara Alami
BACA JUGA:Kenali Penyebab Sariawan Mulut Serta Cara Mengatasinya
4. Leukoplakia
Leukoplakia adalah bercak putih atau perih yang muncul di rongga mulut. Meski penyebabnya belum diketahui, leukoplakia dapat disebabkan oleh kebiasaan merokok, konsumsi alkohol dalam jangka panjang, gesekan antara gigi dan pipi, serta HIV/AIDS.
Penderita leukoplakia mungkin menunjukkan gejala berupa bercak putih atau luka selama kurang lebih 2 minggu. Bisul ini dapat menyebabkan nyeri pada mulut, termasuk pada langit-langit mulut, lidah, bagian dalam pipi, dan dasar mulut.
5. Cedera
Nyeri pada bibir biasanya disebabkan oleh cedera. Hal ini disebabkan karena mengonsumsi makanan dan minuman yang terlalu panas, mengonsumsi makanan terlalu keras, dan menyikat gigi terlalu keras. Kelainan ini bisa menyebabkan bisul di langit-langit mulut.
BACA JUGA:Menghilangkan Bau Mulut Saat Puasa! Ikuti 5 Tips Berikut Ini...
6. Iritasi
Penyebab lain kerusakan rongga mulut adalah iritasi akibat mengonsumsi makanan yang sangat asam atau pedas. Selain itu, bahan kimia pada pasta gigi, obat kumur, dan permen karet juga dapat mengiritasi langit-langit mulut.
7. Kandidiasis mulut
Infeksi jamur Candida albicans pada rongga mulut atau kandidiasis mulut dapat menimbulkan gejala berupa bercak putih pada langit-langit mulut, gusi, lidah, dan punggung tenggorokan. Kondisi ini disertai gejala lain seperti kemerahan, nyeri saat menelan, dan kanker di sudut mulut. Kandidiasis mulut dapat menyerang siapa saja. Namun, orang dengan sistem kekebalan tubuh lemah, penderita diabetes, dan pengguna gigi palsu lebih rentan terkena kandidiasis mulut. Penyakit ini juga menyerang orang-orang yang menggunakan obat-obatan tertentu seperti prednison, kortikosteroid inhalasi, dan antibiotik.
8. Dehidrasi