Pengamat politik, Suparjo Rustam, SIP, MAP, menilai kemunculan Arie menjadi fenomena gelanggang dan peta politik yang sudah mulai memiliki anatomi yang transformatif.
BACA JUGA:Butuh Seribu Lebih Linmas Pilkada
BACA JUGA:Kompetisi KPPS Pilkada Bakal Lebih Sengit
"Bonus demografi adalah sebuah peluang terbuka untuk mereka yang muda, untuk berkiprah. Ini sudah tampak seperti dari hasil pemilihan legislatif. Sosok Arie, adalah salah satu bonus demografi di sektor eksekutif," Suparjo menganalisa.
Suparjo yang sudah cukup berkecimpung dalam membidani calon pada beberapa kali pilkada ini, mengatakan Arie effect akan menyebabkan konstelasi 5 hingga 10 tahun mendatang di daerah, akan kian dihadapkan dengan fase transformatif gelanggang politik di daerah yang terus dinamis.
"Karenanya, ini adalah ajang terbuka kedepan, dalam mengaktualisasikan kemampuan, pemikiran, kreatifitas untuk berkontribusi nyata dan langsung pada pembangunan dan pengabdian pada masyarakat," ujarnya.
Dia memprediksi, kedepan kemunculan "orang-orang muda" akan kian lazim dijumpai dalam gelanggang-gelanggang kompetisi baik di level organisasi vertikal, legislatif, eksekutif.
BACA JUGA:Momen Pilkada Bisa Gairahkan UMKM
BACA JUGA:Petahana di Pilkada Wajib Cuti di Luar Tanggungan Negara
"Kedepan, bonus demografi ini nantinya mengantarkan sistem elektoral yang berkemajuan dengan lahirnya kompetisi yang menjunjung tinggi spirit adu gagasan dan argumen cerdas serta inspiratif," pungkasnya. (*)