Dalam beberapa kasus, pedagang yang tidak dapat bersaing dengan harga dan kenyamanan yang ditawarkan oleh e-commerce terpaksa menutup usaha mereka.
BACA JUGA:Upaya Stabilitas Ekonomi Kokoh, Angka Kemiskinan Turun
BACA JUGA:Peran Gen Z dalam Ekonomi Kreatif dalam Berinovasi dan Melihat Peluang Bisnis Baru
Hal ini tidak hanya mempengaruhi pendapatan pedagang, tetapi juga mengancam keberadaan pasar tradisional sebagai pusat sosial dan ekonomi di komunitas.
Namun, tidak semua dampak dari perubahan pola belanja ini bersifat negatif.
Banyak pasar tradisional yang mulai beradaptasi dengan perubahan zaman.
Beberapa pedagang mulai memanfaatkan media sosial untuk mempromosikan produk mereka dan menjangkau konsumen yang lebih luas.
BACA JUGA:Pekan Ini Harga Emas Melonjak di Tengah Ketidakpastian Ekonomi Global
BACA JUGA:Memahami Perbedaan Deflasi dan Inflasi Sebagai Dampak dari Perubahan Ekonomi
Inisiatif ini menciptakan model bisnis hybrid, di mana mereka tetap mempertahankan penjualan di pasar fisik sambil menjual secara online.
Contoh sukses dapat dilihat pada beberapa pasar tradisional yang mengadakan program pelatihan bagi para pedagang untuk memanfaatkan teknologi digital.
Dengan memanfaatkan platform online, pedagang dapat memperluas jangkauan pasar mereka dan tetap bersaing dengan e-commerce.
Ada juga kecenderungan di kalangan masyarakat untuk kembali mendukung produk lokal.
BACA JUGA:Inklusi Keuangan Melonjak! Program GENCARKAN Siap Pacu Ekonomi Nasional
BACA JUGA:Pertumbuhan Ekonomi Hijau Sebagai Investasi Berkelanjutan yang Mendorong Inovasi Sektor Energi
Pasar tradisional sering kali menawarkan produk yang lebih segar dan lokal, serta memberi dukungan kepada ekonomi komunitas.