BENGKULU RU - Pada tahun 2025 mendatang pembangunan kontruksi Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Hulu Lais Kabupaten Lebong, diprediksi mulai dikerjakan.
Prediksi tersebut lantaran saat ini tengah dipersiapkan Standard Bidding Documents (SBD) lelang, yakni antara PT. Perusahaan Listrik Negara (PLN) dengan perusahaan dari Jepang.
Kepala Dinas (Kadis) Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Bengkulu, Donni Swabuana, ST, M.Si mengatakan, ini diketahui pihaknya setelah PT. Pertamina Geothermal Energy (PGE), menggelar audiensi dengan Gubernur Rohidin Mersyah.
"Dalam audiensi itu, PGE memperkenalkan direksi barunya sekaligus melaporkan pada Pak Gubernur Rohidin, terkait project panas bumi Hulu Lais, Lebong," ungkap Donni.
BACA JUGA:Soal PLTP Hulu Lais, Dewan Nilai Butuh Perhatian Khusus
BACA JUGA:Bentuk Konsorsium Kembangkan Pembangkit Listrik Panas Bumi, PLN Gandeng PGE
Menurut Donni, berdasarkan laporan dari PGE itulah, diketahui jika project panas bumi tersebut, tengah dilakukan persiapan SBD lelang antara PLN dengan pengusaha dari Jepang.
"SBD lelang tersebut, tentunya berkaitan dengan sumber pembiayaan, yang nantinya dipergunakan untuk keberlanjutan project panas bumi atau Geothermal Hulu Lais," kata Donni, Senin 23 September 2024.
Sebelumnya, lanjut Donni, keberlanjutan project itu, terkendala aturan menyangkut Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dengan batas minimal 33 persen.
"Namun untuk saat ini peraturan terkait TKDN itu sudah dicabut, sehingga pengadaan barang yang digunakan dalam keberlanjutan project panas bumi bisa mendatangkan dari luar," papar Donni.
BACA JUGA:Soal PLTP Hulu Lais, Dewan Nilai Butuh Perhatian Khusus
BACA JUGA:Bentuk Konsorsium Kembangkan Pembangkit Listrik Panas Bumi, PLN Gandeng PGE
Disinggung soal target pembangunan PLTP, Donni menyampaikan, PGE menargetkan pada Oktober tahun ini, tendernya mulai dilakukan.
"Sehingga dalam tahun ini dapat segera berkontrak. Dengan begitu nantinya baru dilanjutkan proses pembangunan kontruksi pembangkit listrik yang bersumber dari panas bumi, dan ditargetkan berlangsung tahun depan," ujar Donni.
Lebih lanjut Donni mengatakan, kalau untuk sementara inikan pembangkitnya belum dibangun. Jadi ketika proses kontruksi dimulai, maka ada harapan PLTP itu nantinya terwujud.