Dengan mengisap asap rokok amonia dalam jangka singkat berakibat sesak napas,sakit tenggorokan serta iritasi pada mata.
Sedangkan paparan yang terlalu lama dapat menyebabkan pneumonia dan kanker tenggorokan.
BACA JUGA:Rokok dan Kontrakan Juga Penyumbang Inflasi di Mukomuko
BACA JUGA:Mengapa Jumlah Perokok Remaja di Indonesia Terus Bertambah?
3. Arsenik
Arsenik adalah kelompok karsinogen pertama. Hidup dengan kadar arsenik yang tinggi meningkatkan risiko kanker kulit, kanker paru-paru, kanker kandung kemih, kanker ginjal, dan kanker hati.
4. Formaldehida
Formaldehida merupakan sisa pembakaran rokok. Dalam jangka singkat formaldehida yang dapat menyebabkan iritasi pada tenggorokan,hidung bahakan mata. Sementara itu, risiko kanker nasofaring bisa meningkat dalam jangka panjang.
BACA JUGA:Mengapa Jumlah Perokok Remaja di Indonesia Terus Bertambah?
BACA JUGA:Perokok Aktif di Indonesia Kian Melonjak Hingga Tembus 70 Juta Orang, Mayoritas Anak Muda
5. Karbon monoksida
Salah satu kandungan dalam rokok adalah karbon monoksida, gas beracun yang tidak berasa atau berbau.
Jika oksigen terlalu banyak, sel darah merah Anda akan mengikat lebih banyak oksigen. Akibatnya, fungsi otot dan jantung menurun.
Hal ini menyebabkan kelelahan, kelemahan dan kelesuan. Dalam skala besar, mereka yang mencium gas ini bisa pingsan atau mati.
BACA JUGA:Dianggap Sebagai Debu yang Tak Berguna,Ternyata Abu Rokok Menyimpan Berbagai Manfaat
BACA JUGA:Beli Rokok ke Warung, Motor Dirampas, Kepala Berdarah-darah. Begini Kejadianya...