MUKOMUKO RU - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mukomuko, terus mengejar target capaian investasi dari sektor penanaman modal dalam negeri dan asing. Senilai Rp 2,2 triliun yang ditetapkan Pemerintah Provinsi Bengkulu pada tahun 2023 melalui sejumlah program yang terintegrasi.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Mukomuko, Juni Kurnia Diana, S.AP, ketika dikonfirmasi Senin (20/11) mengatakan. Jika mengacu data investasi periode bulan Januari - September 2023. Kabupaten Mukomuko masih menyandang predikat daerah penyumbang investasi yang jumlahnya cukup tinggi yaitu sebesar Rp 1,430 triliun. "Realisasi investasi kita hingga triwulan tiga sudah cukup tinggi meski belum mencapai target. Kan masih ada waktu di triwulan empat. Capaian investasi itu terbesar dari sektor industri pengolahan sawit dan replanting sawit. Seperti di PT Agro dan PT DDP. Selain itu, ditambah lagi nilai 14 pabrik membeli alat baru. Dan ini masuk penambahan modal," tegas Juni. DPMPTSP Kabupaten Mukomuko, kata Juni, mengaku optimistis, target investasi sebesar Rp 2,2 triliun dapat dicapai dengan sisa waktu tiga bulan terakhir terhitung bulan Oktober - Desember 2023. Rasa optimis bisa tercapai bukan tidak ada dasar. Mengingat pemerintah daerah mampu menjaga iklim investasi tetap kondusif. BACA JUGA:Wabup dan Kadis PU Cek Irigasi Jebol di Lalang Luas Sehingga menarik minat penanam modal yang ingin berinvestasi di Kabupaten Mukomuko. Salah satu nilai investasi baru yang akan masuk di daerah ini dalam tahun ini yaitu pabrik pengolahan minyak mentah atau CPO sawit di Desa Sumendam, Kecamatan Ipuh. Lalu pelabuhan CPO di Desa Pasar Bantal Kecamatan Teramang Jaya. Kedua investor ini, kabarnya akan menyelesaikan perizinan di tahun 2023 ini. "Dan kita asumsikan, nilai kedua investasi ini mencapai Rp 660 miliar. Artinya kalau kita globalkan, realisasi investasi saat ini sebesar Rp 1,430 triliun ditambah Rp 660 miliar. Totalnya mencapai Rp 2,190 triliun. Dan kekurangan Rp 10 miliar untuk mencapai target Rp 2,2 triliun itu, kita tutupi dari investasi pabrik beras di Kecamatan Air Dikit. Belum lagi hitungan investasi dari PLN," ujarnya. Upaya pendataan investasi yang masuk ke Kabupaten Mukomuko sambung Juni. Juga terus dilakukan secara kontinyu kepada pengelola kawasan industri berikut perusahaan yang berproduksi di daerah ini. Pihaknya kembali mengaku optimistis target ini bisa tercapai karena sampai hari ini minat investor untuk datang dan menanamkan modal di Kabupaten Mukomuko masih tinggi. Menurut dia, penanaman modal dari pihak investor luar daerah masih menjadi penyumbang investasi tertinggi di Kabupaten Mukomuko hingga membuat daerah ini terus dikenal sebagai daerah kawasan industri di Provinsi Bengkulu. "Kita memiliki belasan pabrik sawit, ratusan hektar perkebunan, dan yang lainnya. Itu sebabnya, daerah kita dikenal sebagai daerah industri. Semoga saja kedepan nilai investasi di daerah ini makin bertambah dari tahun sekarang," pungkasnya. (rel)
Kategori :