RADARUTARA.BACAKORAN.CO- Jika ada seorang raja yang memiliki ketajaman sosisal dan sepiritual setingkat wali pastilah Sultan Agung. Ia dikenal sebagai raja yang membawak kerajaan islam kepuncak kejayaannya di tahun 1627.
Selain alim dan cerdas, Sultan Agung yang bernama lahir Raden Mas Jatmika ini dikenal punya kesaktian luar biasa.
Menurut babat tanah jawa, Sultan Agung mampu mengendalikan makhluk-makhluk ghaib untuk menjadi abdi setianya.
Salah satunya Khi juru taman seorang manusia yang menjadi siluman setalah menelan telur lungsang jagad pemberiaan penguasah ghaib pantai selatan ratu kidul. Juru Taman diyakini bertugas menjaga Yogyakarta dari amukan gunung merapi.
Selain Khi Juru Taman, Sultan Agung dibantu oleh para penasehat pilih tanding, diantaranya Khi Gede Pemanahan, Khi Ageng Pengging dan Khi Ageng Selah keturunan dari murid sunan kalijaga. Tak ada penguasah pulau jawa yang ditakuti Belanda selain Sultan Agung.
BACA JUGA:Ternak Berkeliaran di Area KTM Lagita Bakal Disanksi Sesuai Perda
BACA JUGA:Soal Judi Online, Ini Warning Tegas Kapolsek Ketahun
Kebesaran kerajaan Mataram Islam yang dipimpin Sultan Agung, nampak dari kekuatan angkatan perangnya. Ketika menyerang VOC di Batavia, ia mengirim lebih dari 10.000 orang perajurit dengan ratusan armada kapal.
Sultan Agung juga berjasa dalam memperkenalkan kalender jawa yang menggabungkan kalender saka dari india dengan kalender hijriyah agar perayaan adat yang diselenggarakan keraton bisa selaras dengan hari-hari besar islam.
Sultan Agung memang mewariskan banyak hal, termasuk racikan minuman istimewa yang disebut wedang uwuh.
Wedang dalam bahasa jawa memiliki makna minuman yang biasanya di minum sebagai penghangat tubuh. Racikan wedang bisa ditambahkan empon-empon atau herbal alami sehingga baik untuk kesehatan dan kekebalan tubuh.
BACA JUGA:Gratis! 430 Dosis Vaksin Rabies, Ini Hewan yang Jadi Sasaran Puskeswan
Wedang banyak jenisnya dan kisahnya masing-masing. Wedang uwuh menjadi minuman yang istimewah karena menjadi sajian khusus raja-raja mataram islam.
Dikisahkan ketika Sultan Agung mencari lokasi untuk tempat pemakaman para keluarga raja ia memintah dibuatkan wedang secang untuk penghangat tubuh. Racikan wedang yang tercipta secara alami itu nampak seperti sampah yang tak berguna sehingga sering disebut wedang sampah atau uwuh.