Sedangkan sumber makanan dari tumbuhan berupa umbi-umbian, umbut tumbuh-tumbuhan jenis palm, terkadang juga jamur dan buah-buahan.
BACA JUGA:Tahukah Anda, Ternyata Mengkonsumsi Rebusan Buah Nanas Banyak Manfaat Bagi Kesehatan Tubuh
BACA JUGA:Rasakan Masakan Khas Bengkulu Dengan Cita Rasa yang Unik Bisa Membuat Ketagihan
Seiring dengan ganasnya pembalakan hutan, ruang hidup suku Punan Batu makin menyempit, area perburuan suku Punan Batu semakin terhimpit.
Keadaan diperparah dengan masuknya berbagai perusahaan perusahaan perkebunan, menjadikan hutan tempat mereka mencari tumbuh-tumbuhan dan hewan buruan hari demi hari terus tergerus.
Jeritan mereka tentang terkikisnya hutan, tak ada yang memperdulikan, hanya jadi teriakan sekejap, lalu hilang ditelan rimba raya.
Bagi orang Punan Batu, hutan adalah hidup dan mati mereka, dikarenakan suku ini masih mempraktekkan cara hidup tradisional seperti cara hidup nenek moyang orang Indonesia masa lampau.
BACA JUGA:Kenali! Ini 5 Teknologi Tertua di Dunia Yang Masih Berfungsi dan Dipakai Hingga Kini
BACA JUGA:Harus Tau, Ini 4 Tips Yang Dapat Mengurangi Terkena Paparan Radiasi Dari Smartphone, Yuk Catat!!
Kelangkaan sumber makanan memaksa orang Punan Batu lebih sering menahan lapar dan harus ekstra keras lagi dalam memenuhi kebutuhan hidup.
Hari hari dipergunakan sepenuhnya untuk mencari nafkah, sejak pagi hingga sore meninggalkan hunian sementara mereka, berburu atau mencari umbi-umbian di belantara rimba.
Kondisi hutan yang terus menyempit, semakin sering membuat orang Punan Batu pulang dengan tangan hampa ke Lapo atau rumah sementara dan goa goa yang mereka tinggali.
Kenyataan kian sulitnya mencari makanan, memaksa orang Punan Batu mulai mengkonsumsi nasi yang sebenarnya kurang mereka sukai.
BACA JUGA:Daya Saing Indonesia Naik 7 Peringkat ke Posisi 27 Dunia
BACA JUGA: Menengok Industri Susu Tanah Air
Beberapa hasil hutan seperti madu dan sarang burung walet mereka barter dengan beras, meskipun sebenarnya mereka lebih menyukai umbi yang direbus atau dibakar.