Penurunan performance bisnis ini, terus dia, mulai dari penurunan potensi penciptaan lapangan kerja, kenaikan risiko Non Performing Loan atau NPL.
"...penurunan kapasitas produksi dan lain-lain," ujar Shinta, menjelas rentet penurunan performing sektor bisnis ketika nilai tukar terus memburuk, Minggu, 16 Juni 2024 dikutip dari kumparan.
Tak hanya implikasi pada sektor rantai atau sistem kerja operasional bisnis, yang mengalami penurunan performa di saat nilai tukar rupiah terus anjlok.
BACA JUGA:Rupiah Terus Anjlok, Ketar-Ketir Ancaman PHK Dunia Kerja
BACA JUGA:6 Manfaat Mengkonsumsi Buah Rambai yang Jarang Diketahui Oleh Banyak Orang
Rembet negatif lainnya, kata dia, juga terjadi pada cost of doing bussines yang harus dihadapi pelaku bisnis yang kian membuat dunia usaha kian terpukul dalam beban impor bahan baku atau penolong.
Aktivitas yang terlibat seperti logistiik atau transportasi yang menjadi komponen dunia usaha dalam menggerakkan sektor bisnisnya dipastikan Ketua APINDO Terpilih Periode 2023-2028 ini juga terimbas.
Shinta juga mengingatkan, pelemahan rupiah terhadap dollar akan membuat investor asing untuk berfikir kembali dalam menggelontorkan modalnya ke Indonesia.