RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Founder & CEO Supply Chain Indonesia (SCI), Setijadi mendorong penggunaan Artificial Intelligence (AI) guna meningkatkan kinerja logistik di Indonesia.
Pasalnya, meski kinerja ekonomi Indonesia pada 2023 tumbuh 5,05 persen (c-to-c) dengan pertumbuhan tertinggi pada lapangan usaha transportasi dan pergudangan (13,96 persen). Pada tahun itu, transportasi (termasuk transportasi penumpang) tumbuh 13,03 persen dan pergudangan tumbuh 17,91 persen.
Namun kenyataannya, gangguan terus terjadi terhadap rantai pasok yang berdampak terhadap kinerja logistik. Gangguan terjadi karena ketidakpastian (uncertainty) dalam rantai pasok yang berasal dari sisi pasokan, permintaan, operasional, maupun lingkungan, termasuk berbagai konflik geopolitik yang terjadi saat ini.
"Padahal, penerapan AI secara umum dapat meningkatkan respon atas gangguan pasar, meningkatkan akurasi peramalan permintaan, meningkatkan kinerja rantai pasok, dan mengurangi biaya operasional, termasuk melalui otomatisasi proses dalam transportasi dan pergudangan," ujar Setijadi sebagaimana dikutip InfoPublik pada Selasa (21/5/2024).
BACA JUGA:Jamin Keamanan Operasi Migas, Pemerintah Terbitkan Sembilan Pedoman
BACA JUGA: Otorita IKN-INA Dorong Realisasi Investasi Asing di Nusantara
Sementara di bidang transportasi, penerapan AI secara khusus berpotensi dalam meningkatkan optimalisasi rute dan ketepatan waktu pengiriman.
Dalam pergudangan, penerapan AI berpotensi antara lain meningkatkan efisiensi pergudangan dan meningkatkan akurasi persediaan.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Google Cloud Indonesia, Fanly Tanto mengatakan, rantai pasok berkembang menjadi lebih kompleks, otomatis, dan berbasis data.
Oleh karena itu organisasi logistik ditantang untuk meningkatkan ketahanan dan efisiensi sekaligus mentransformasikan operasi digital.
BACA JUGA:Pemerintah Indonesia Menyiapkan Pemanis dari Kebijakan Parkir Devisa
BACA JUGA:Starlink dipastikan Tak Dapat Insentif dari Pemerintah
Fanly menyebutkan, beberapa kunci yang penting dan efektif dalam melakukan perubahan adalah rantai pasok berbasis data untuk meningkatkan visibilitas, fleksibilitas, dan inovasi.
Beberapa aspek terkait adalah demand shaping, target an untapped market, perfect fulfillment, dan inventory positioning.
Google yang memelopori kemajuan AI selama satu dekade tengah mengembangkan Teknologi AI Generatif yang mengubah cara berinteraksi dengan teknologi.