Tapi, bagaimana kalau belanja dan bertransaksi dari atas perahu? Untuk merasakan sensasi belanja unik ini, kalian bisa mampir ke Pasar Terapung Lok Baintan, Banjarmasin, Kalimantan Selatan.
Pasar Terapung yang ada sejak abad ke-18 ini berada di sepanjang pesisir aliran Sungai Martapura.
Berbeda dengan pasar lainnya, Pasar Terapung Lok Baintan masih menggunakan sistem barter yang seakan mengajak kita untuk flashback ke masa lalu.
BACA JUGA:Penyusunan Peraturan Desa Air Muring, Tim Kemenkumham Bengkulu Bakal Turun Gunung
BACA JUGA: Penanganan Darurat, Warga 3 Desa Gotong Royong Perbaiki Jalan Berlumpur
Berkat keunikan tersebut, Pasar Terapung Lok Baintan dinobatkan sebagai Warisan Budaya Takbenda Indonesia pada 2016.
Pasar Bisu
Kalau biasanya tawar-menawar dilakukan dengan berbicara langsung, Pasar Bisu justru berbeda.
Sesuai dengan namanya, pasar unik di Sumatra Barat ini melakukan transaksi jual-beli menggunakan bahasa isyarat.
Tapi, penting dipahami jika Pasar Bisu bukan berarti diisi oleh orang bisu, ya!
Nama “Pasar Bisu” didambil karena orang-orang masih menjalankan tradisi yang sudah dijalankan sejak turun-temurun, yakni berkomunikasi menggunakan bahasa isyarat.
BACA JUGA:Waspadai Penyakit Frambusia dan Filariasis
BACA JUGA: Air PDAM Mukomuko Sementara Berhenti Muncrat
Proses transaksi dan tawar-menawar dilakukan dengan Marosok atau berarti “Meraba”.
Jadi, antara penjual dan pembeli bersalaman dengan posisi tangan ditutupi kain sarung.
Tujuannya untuk menjaga kerahasiaan harga agar tidak diketahui orang lain.