BENGKULU RU - Lingkungan keluarga dinilai memiliki peranan penting dan strategis, terutama dalam menekan kasus Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO).
Bukan itu saja, melalui peran keluarga juga dapat meminimalisir kekerasan terhadap Perempuan dan Anak (PA) khususnya di Provinsi Bengkulu.
Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Bengkulu, Isnan Fajri, S.Sos, M.Kes mengatakan, TPPO serta kekerasan terhadap perempuan dan anak ini, bak fenomena gunung es.
"Maka dari itu dalam kesempatan ini kita mengajak seluruh pihak melalui organisasi perempuan di Bengkulu, bersama melaksanakan peran strategis mulai dari lingkungan keluarga masing-masing," ungkap Isnan.
BACA JUGA: Kembali ke Orangtua, 227 Siswa/i SMKN 10 Bengkulu Utara Lulus & Membanggakan
BACA JUGA:Maju Jalur Independen, Dempo Xler Bangun Koalisi Bersama Rakyat
Seperti, lanjut Isnan, dengan memulai pengawasan ekstra atas pergaulan anak, serta memberikan pengarahan atas pembentukan karakter dan akhlak anak.
"Terutama bagi para kaum remaja, dilakukan pengawasan terhadap penggunaan aplikasi media sosial (medsos) ataupun sejenisnya," kata Isnan usai membuka sosialisasi peningkatan kapasitas dan kualitas pendidikan perempuan dalam membentuk karakter keluarga, Rabu 08 Mei 2024.
Menurut Isnan, para ibu dan organisasi perempuan diharapkan dapat bersinergi dan berkolaborasi dengan pemerintah daerah (Pemda) untuk menanggulangi kondisi kemasyarakatan yang ada.
"Fokusnya tentu bukan hanya terhadap pemberdayaan keluarga secara ekonomi dan sosial, tapi juga pemberdayaan terhadap anak melalui pendekatan keluarga," ujar Isnan.
BACA JUGA:OPD di Mukomuko Harus Berlomba Susun Program Pembangunan Daerah
BACA JUGA:Perumahan Tak Kunjung Diserahterimakan, Warga Datangi Dinas Perkimtan
Isnan menambahkan, jika pemberdayaan karakter dan akhlak ini dilakukan secara massif di tingkat keluarga masing-masing, maka kasus TPPO serta kekerasan terhadap perempuan dan anak di Bengkulu bisa diminimalisir secara bertahap.
"Apalagi organisasi perempuan merupakan organisasi yang solid, khususnya pemberdayaan masyarakat dan keluarga sudah tidak diragukan lagi," tambah Isnan.
Sementara itu, Kadis Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Provinsi Bengkulu, Dr. Eri Yulian Hidayat mengatakan, sesuai dengan tema sosialisasi, diharapkan pemberdayaan keluarga melalui organisasi perempuan mampu menekan angka TPPO.