MUKOMUKO.RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Naiknya harga pangan di wilayah Kabupaten Mukomuko, makin tidak terkendali.
Kenaikan harga kebutuhan pangan ini, kabarnya dampak dari naiknya harga bahan bakar minyak.
Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Disperindag dan UKM) Kabupaten Mukomuko, Nurdiana SE, MAP ketika dikonfirmasi, Rabu, 8 Mei 2024 menjelaskan.
Dari hasil monitoring di lapangan. Hampir seluruh harha kebutuhan pokok naik. Seperti gula putih, bawang merah, cabai, beras, dan yang lainnya.
BACA JUGA:180 CJH Mukomuko Jalani Tes Kebugaran
BACA JUGA:Mukomuko Luncurkan Gerakan Jumat Bersih
"Contoh kecil harga bawang merah. Biasanya paling diharga Rp30 ribu, dan sekarang mencapai Rp50 ribu per kilo. Begitu juga dengan cabai, biasanya diharga Rp25-40 ribu per kilo. Sekarang sudah mencapai Rp75 ribu per kilo, dan harga yang lainnya," katanya.
Ia mengatakan, salah satu langkah untuk mencegah naiknya harga bahan pangan secara terus menerus. Perlu dengan segera dilakukan pasar murah.
Kegiatan pasar murah ini salah satu langkah cepat untuk menekan terjadinya inflasi dampak baiknya harga bahan bakar minyak naik.
Namun sayangnya, untuk melaksanakan kegiatan pasar murah. Pihaknya tidak memiliki anggaran untuk menyediakan kebutuhan pangan bagi masyarakat dengan harga yang murah.
BACA JUGA: Ratusan Calon PPK Ikuti Tes CAT
BACA JUGA:Rehabilitasi Irigasi Disiapkan Rp2,6 Miliar
"Kita harus melibatkan pihak ketiga, seperti Bank Indonesia, dan pihak lainnya. Hanya dengan pasar murah, maka kenaikan harga pangan di daerah bisa dicegah," ujarnya.
Selain pasar murah, pihaknya juga meminta kepada seluruh organisasi perangkat daerah agar ikut serta berperan aktif untuk menekan terjadinya inflasi.
Seperti Dinas ketahanan pangan rutin memasuk beras SPHP, dinas pertanian menggiatkan warga menanam cabai dan bawang meski di polibek, dan yang lainnya.