BENGKULU RU - Indeks Demokrasi Indonesia (IDI) di Provinsi Bengkulu pada tahun 2022 lalu, mencapai angka dengan besaran 73,23.
Ini terungkap dalam rapat Kelompok Kerja (Pokja) atau Forum Group Discussion (FGD) IDI Provinsi Bengkulu dengan tema Mengefektifkan Tahapan Pengukuran IDI dan Mempercepat Rilis IDI Tahun Anggaran 2023, Jum'at 26 April 2024.
Asisten I Sekretariat Daerah Provinsi (Setdaprov) Bengkulu, Drs. Khairil Anwar, M.Si mengatakan, IDI merupakan alat ukur kuantitatif, yang digunakan untuk mengevaluasi sejauh mana perkembangan dan penerapan demokrasi di Bengkulu.
"Sesuai data yang dikeluarkan Badan Pusat Statistik (BPS), pada tahun 2022 IDI Provinsi Bengkulu pada angka 73,23," ungkap Khairil.
BACA JUGA:Uang Beredar Tumbuh Lebih Tinggi pada Maret 2024
BACA JUGA:Maju Pilgub, Eks Bupati dan Bupati BS Daftar ke PDI Perjuangan
Meskipun demikian, lanjut Khairil, tetap ada beberapa temuan, yang tentunya menjadi bahan evaluasi semua pihak. Sehingga kedepannya dapat dilakukan perbaikan-perbaikan.
"Dalam rapat tadi, ada beberapa pembahasan yang kita lakukan. Terutama berkaitan dengan poin indikator penilaian guna menentukan nilai IDI tahun ini di daerah kita," kata Khairil.
Misal, sambung Khairi, indikator dari aspek kebebasan. Aspek ini diartikan sejauh mana sektor-sektor atau kelompok yang beragam dapat memperoleh kemandirian.
"Tentu hal sedemikian harus menjadi perhatian kita bersama, sehingga nantinya IDI di Provinsi Bengkulu ini dapat meningkat," tegas Khairil.
BACA JUGA:Dirajut Ibu Negara di Bengkulu, Ditargetkan Berkibar di IKN
BACA JUGA:Berulangkali Usulan ke Provinsi, Penanganan Jembatan di Lembah Duri Belum Ada Kabar
Sementara Statistisi Ahli Madya BPS Provinsi Bengkulu, Eko Fajariyanto mengatakan, pengukuran IDI merupakan bentuk kerja sama dari empat lembaga.
"Ada empat lembaga yang turut mengukur IDI yakni BPS, Bappenas, Kemenkopulhukam dan Kemendagri. Untuk Bengkulu sendiri dalam tiga tahun terakhir itu ada di 2020 pada angka 72,20 dan 2021 itu 72,73 terus 2022 73,23. Semua itu dalam skala 0 sampai 100," demikian Eko. (tux)