Uang Beredar Tumbuh Lebih Tinggi pada Maret 2024

Jumat 26 Apr 2024 - 20:51 WIB
Reporter : Debi Susanto
Editor : Ependi

RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Bank Indonesia(BI) mencatat likuiditas perekonomian atau uang beredar dalam arti luas (M2) pada Maret 2024 tumbuh lebih tinggi.

Posisi M2 pada Maret 2024 tercatat sebesar Rp8.888,4 triliun atau tumbuh sebesar 7,2 persen (year on year/yoy), lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan bulan sebelumnya 5,3 persen (yoy).

Demikian disampaikan Asisten Gubernur Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Erwin Haryono dalam keterangan tertulis yang diterima pada Jumat (26/4/2024).

Menurut Erwin, perkembangan tersebut didorong oleh pertumbuhan uang beredar sempit (M1) sebesar 7,9 perseb (yoy) dan uang kuasi sebesar 6,2 persen (yoy).

BACA JUGA:World Water Forum ke-10, Peluang Indonesia Belajar Peran Teknologi Atasi Perubahan Iklim

BACA JUGA:BI Rate Naik, Bank Sentral Antisipasi Dampak Kondisi Global

Ia menambahakan, perkembangan M2 pada Maret 2024 terutama dipengaruhi oleh perkembangan penyaluran kredit dan tagihan bersih kepada Pemerintah Pusat.

"Penyaluran kredit pada Maret 2024 tumbuh sebesar 11,8 persen (yoy), meningkat dibandingkan ?pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 11,0 persen (yoy)," ujar Erwin.

Ia juga menyamaikan bahwa tagihan bersih kepada Pemerintah Pusat tumbuh sebesar 18,0 persen (yoy), setelah terkontraksi sebesar 1,0 persen (yoy) pada Februari 2024. Sementara itu, aktiva luar negeri bersih terkontraksi sebesar 1,1 persen (yoy), setelah tumbuh sebesar 2,3 persen (yoy) pada bulan sebelumnya.

 

Penyaluran Kredit Triwulan I-2024 Tumbuh Positif

BACA JUGA:Lelang Tujuh Seri SBSN, Pemerintah Serap Dana Rp5,07 triliun

BACA JUGA:Angin Segar Industri Tekstil Indonesia

Sebelumnya Hasil Survei Perbankan Bank Indonesia mengindikasikan penyaluran kredit baru pada triwulan I 2024 tumbuh positif, meski tidak setinggi triwulan IV 2023 sesuai dengan pola historisnya.

Hal ini tecermin dari nilai Saldo Bersih Tertimbang (SBT) penyaluran kredit baru triwulan I 2024 sebesar 60,8 persen. Pertumbuhan penyaluran kredit baru tersebut terjadi pada seluruh jenis kredit.

Kategori :