World Water Forum ke-10, Peluang Indonesia Belajar Peran Teknologi Atasi Perubahan Iklim

Kamis 25 Apr 2024 - 21:52 WIB
Reporter : Dodi Haryanto
Editor : Ependi

World Water Forum ke-10 mengusung tema besar "Water for Shared Prosperity" (Air untuk Kesejahteraan Bersama).

BACA JUGA:Menko Perekonomian Berbagi Pengalaman Menggerakkan Ekonomi Digital Indonesia

BACA JUGA:BSI Targetkan Pertumbuhan Bisnis Emas Sebesar 30 Persen

Pertemuan para pemimpin dunia itu nanti akan mengangkat dan membahas isu air sekaligus mencari solusi bersama persoalan tata kelola air.

Forum ini akan menghasilkan Ministerial Declaration sebagai hasil utama yang disertai dengan usulan konkret atau concrete deliverables berupa proyek, inisiatif, aksi bersama. Forum ini terdiri dari tiga proses utama, yaitu proses politik, proses regional, dan proses tematik.

Indonesia membawa empat usulan di ministerial declaration (MD), yaitu pendirian Centre of Excellence on Water and Climate Resilience (COE); pengarusutamaan Integrated Water Resources Management (IWRM) on Small Islands; dan penetapan World Lake Day (WLD) atau Hari Danau Sedunia.

Di samping itu, tiga poin itu juga akan dicantumkan dalam MD Compendium of Concrete Deliverables and Actions (Compendium) sebagai inisiatif untuk tindak lanjut konkret dari WWF10.

BACA JUGA:Kementerian PUPR akan Terima 26.319 Formasi ASN 2024

BACA JUGA:Telkom Raih Pendapatan Konsolidasi Rp37,4 Triliun di Kuartal Satu 2024

“Ini komitmen kami semua, berkaitan dengan masalah shortage (keterbatasan) air di dunia,” kata Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marinves) Luhut Binsar Pandjaitan di sela rapat koordinasi persiapan WWF ke-10 di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali.

Lebih lanjut, Menko Luhut menyatakan deklarasi tingkat menteri itu memang tidak bersifat mengikat, melainkan menjadi kesepakatan dan komitmen bersama terkait pentingnya ketersediaan air di dunia.

Luhut yang juga Ketua Panitia Nasional Pelaksanaan Water World Forum ke-10 ini mengungkapkan bahwa deklarasi tingkat menteri itu juga sekaligus memuat kepentingan nasional Indonesia, terutama terkait sumber daya air yang menjadi salah satu soal krusial dunia.

Pada kesempatan berbeda, Staf Ahli Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Bidang Teknologi, Industri, dan Lingkungan Endra S Atmawidjaja menambahkan pihak Indonesia diyakini mampu memimpin pertemuan WWF10 untuk menghasilkan kesepakatan-kesepakatan penting dan konkret menjaga keberlangsungan air dan lingkungan global.

BACA JUGA:Harga BBM hingga Listrik Dipastikan tak Naik meski Ada Konflik Iran-Israel

BACA JUGA:Kualitas SDM Jadi Fondasi Pertumbuhan Ekonomi Inklusif dan Setara

Keberhasilan Indonesia mendorong tata kelola air melalui pendekatan budaya lokal diyakini jadi daya tarik bagi para pemimpin dunia untuk menghadiri forum yang akan digelar pada 18--25 Mei 2024 itu.

Kategori :