BENGKULU.RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Selama arus mudik dan balik Idul Fitri 1445 Hijriah, PT. Hutama Karya (Persero) menggelar operasi simpatik di Jalan TOL Trans Sumatera (JTTS) termasuk ruas Bengkulu-Taba Penanjung (Bengtaba).
Operasi itu merupakan langkah proaktif Hutama Karya, terutama dalam memberikan pelayanan yang optimal bagi para pengguna ruas jalan TOL.
"Operasi Simpatik Microsleep ini termasuk operasi keselamatan. Dalam praktiknya ada beberapa langkah yang dilakukan, seperti penambahan lajur hingga penerapan larangan jenis angkutan barang di JTTS," ungkap Executive Vice President (EVP) Sekretaris PT. Hutama Karya, Adjib Al Hakim.
Menurut Adjib, Operasi Simpatik Microsleep dilakukan untuk mengantisipasi kecelakaan, yang disebabkan kantuk atau kelelahan para pengguna jalan TOL.
BACA JUGA:Nambah Libur, ASN Harus Siap Disanksi
BACA JUGA:Masyarakat Diajak Bersinergi Dukung Program Pembangunan
"Terutama pengguna jalan TOL, yang berkendara dengan jarak tempuh yang panjang. Kegiatan ini dilaksanakan berkala di seluruh ruas JTTS," kata Adjib.
Dalam operasi ini, lanjut Adjib, pihaknya membagikan makanan ringan dan kopi gratis untuk menjaga stamina para pengemudi, hingga melakukan pengecekan kondisi fisik pengemudi dan kendaraan.
“Faktor utama kecelakaan di jalan TOL adalah faktor pengemudi, baik kondisi pengemudi yang mengantuk, kelelahan, tidak fokus dan sebagainya namun tetap memaksakan melanjutkan perjalanan," sampai Adjib.
Adjib menambahkan, ketika dalam operasi ini ditemukan pengemudi yang kedapatan mengantuk atau lelah, maka langsung diminta untuk beristirahat terlebih dahulu di rest area selama 15-30 menit.
BACA JUGA:Rayakan Idul Fitri 1445 Hijriyah Dengan Tidak Berlebihan.Ini Pesan Wagub Bengkulu
BACA JUGA:Bangun Daerah, Edwar: Pembangunan SDM Modal Utama
"Selain itu pengguna jalan TOL juga dapat menggunakan fasilitas lengkap lainnya yang tersedia di setiap rest area, baik yang permanen maupun sementara,” jelas Adjib.
Lebih lanjut Adjib menyampaikan, untuk mengantisipasi lonjakan trafik pada arus balik, Hutama Karya juga menyiapkan beberapa antisipasi seperti pengalihan arus lalu lintas.
"Kemudian penambahan lajur keluar di beberapa gerbang TOL, penguraian antrian dengan flag man, pendirian Pos Pantau bekerjasama dengan pihak Kepolisian daerah setempat, serta memberlakukan penerapan pembatasan operasional angkutan barang," demikian Adjib. (*)