KKP juga mengungkapkan, Amerika Serikat masih menjadi pasar utama tujuan ekspor produk perikanan dengan nilai USD2,15 miliar. Selanjutnya diikuti Tiongkok sebesar USD1,02 miliar dan Jepang USD678,13 juta. Kemudian ASEAN USD651,66 juta dan 27 negara Uni Eropa senilai USD357,12 juta.
BACA JUGA:Menkop UKM Dukung Perkembangan Serat Rami Dongkrak Industri Tekstil Nasional
BACA JUGA:Global Bond BNI Oversubscribe 6,4 Kali, Bukti Kepercayaan Investor Tinggi
Kini komoditas utama ekspor Indonesia ke Amerika, di antaranya udang (61,72%), rajungan-kepiting (13%), tuna-tongkol-cakalang (11,84%), tilapia (2,18%), cumi-sotong-gurita (1,35%), dan lainnya (9,13%). Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengungkapkan, nilai ekspor perikanan Januari--November 2022 mencapai USD5,71 miliar dengan nilai impor USD0,64 miliar.
“Sehingga neraca perdagangan hasil perikanan mengalami surplus sekitar USD5,07 miliar atau meningkat 7,22% dibanding periode yang sama tahun lalu,” ucap Trenggono, pada awal tahun lalu.
Trenggono menambahkan, udang masih menjadi komoditas utama ekspor produk perikanan Indonesia dengan nilai ekspor sebesar USD2 miliar. Selanjutnya diikuti tuna-cakalang-tongkol dengan nilai USD865 juta, cumi-sotong-gurita sebesar USD657 juta, rumput laut sebesar USD554 juta dan rajungan-kepiting USD450,55 juta.
Adapun realisasi investasi triwulan III-2022 mencapai Rp6,39 triliun atau meningkat 45,62% dibandingkan periode 2021. Sebaran investasi sejumlah daerah seperti Jawa Timur, DKI Jakarta, Sulawesi Selatan, dan Jawa Tengah.
BACA JUGA:InJourney Airports Targetkan Jadi Operator Bandara Kedua Terbesar Dunia
BACA JUGA:Pengaruh Pasar Internasional, Ini Harga Minyak Mentah Indonesia per Maret 2024
Sementara itu, Republik Rakyat Tiongkok menjadi negara terbesar yang berinvestasi pada sektor kelautan dan perikanan. Disusul Singapura, British Virgin Islands, dan Jepang.
Sumber : Indonesia.go.id