Saat ditanyai perihal alih rupa dokumen kependudukan yang meninggalkan fisik atau paperless? dia mengatakan migrasi itu sudah mulai bergulir secara bertahap.
Urgensi alih bentuk data kependudukan ini, terus Suwanto, dilatarbelakangi dengan desain basis data tunggal serta perangkat sistem yang terintegrasi ke beberapa dokumen yang mengait dengan layanan publik.
Pasalnya bukan NIK saja di dalam KTP digital ini. Komponennya akan sangat beragam, sebagai basis data tunggal yang menjadi proyeksi pemerintah.
Di dalamnya nanti bakal ada data e-KK, BPJS, vaksin, termasuk kartu pegawai jika itu seorang ASN.
Artinya, komponen di dalam KTP digital ini semakin komprehensif, sehingga simplifikasi yang ingin dicapai bisa terwujud.
BACA JUGA: Tingkatkan Ekonomi Warga, Pemkab Mukomuko Bangun Jalan di Trans Lapindo
BACA JUGA:Entaskan Kemiskinan, Pemkab Mukomuko Usulkan Pembangunan Ribuan RTLH
Operasional pelayanan publik yang akan dilakukan lewat kantung-kantung pelayanan sesuai dengan urusannya, akan lebih simpel dengan operasional yang kian rendah.
"Termasuk di dalamnya adalah NPWP," bebernya.
Dirinya tak menyangkal, terap teknologi migrasi rupa dokumen kependudukan itu, tak langsung dilakukan total. Melainkan bertahap.
Karenanya, lanjut dia, usai dilauching awal tahun lalu, pemerintah memproyeksikan migrasi rupa KTP di tahun ini setidak-tidaknya 20 persen penduduk sudah memiliki KTP digital.
BACA JUGA: Operasional RS Pratama Tunggu Izin dan Listrik
BACA JUGA:Satpol PP Mukomuko Tutup Usaha Karaoke Bodong
Dengan adanya proyeksi nasional terkait KTP digital ini, Suwanto bilang, setidak-tidaknya untuk Kabupaten Bengkulu Utara terus mendukung upaya pemerintah.
Prosesing migrasi e-KTP ke KTP Digital hingga IKD tahun ini sebanyak di atas 42 ribu data.
Hitungan itu, didapat dari kondisi hasil perekaman tahun lalu di daerah yang sudah mencapai lebih dari 211 ribu pendudukan.