"Selanjutnya akan dicek di laboratorium, untuk memastikannya secara forensik," ujar Ratno.
BACA JUGA: Selama Ramadhan, Satpol PP Giatkan Razia Malam
BACA JUGA: 3 Petani Tergugat PT DDP Melawan, Nyatakan Banding Atas Putusan Pengadilan
Tapi polisi, kata Ratno, belum bisa menyampaikan penyebab seperti dipicu karena faktor manusia alias human error atau korsleting listrik yang mungkin saja terjadi.
"Untuk menjawab penyebabnya, kita menunggu hasil penyelidikan forensik," ungkapnya.
Polisi juga mengungkap, tidak terdapat korban jiwa dalam musibah yang menimpa setidaknya 9 kepala keluarga itu.
"Kerugian materiil diperkirakan mencapai 3 miliaran," ungkapnya.
BACA JUGA: Hampir Punah, Pemkab Mukomuko Maksimalkan Perlindungan Ikan Mikih
BACA JUGA: Kemenag Tetapkan Besaran Zakat Fitrah, Tertinggi Rp50.000 Per Jiwa
Rembet cepat api yang mengamuk, Minggu, 17 Maret 2024 sekitar Pukul 18.02 WIB itu, dipicu oleh posisi bangunan-bangunan kios yang membedeng.
Didominasi dengan material kayu kering, menyebabkan titik api kian mudah menjalan dan membakar apapun yang ada di sekitarnya.
"4 unit damkar dikerahkan saat malam kejadian. Lebih kurang membutuhkan waktu satu jam untuk menjinakkan api," terangnya.
Bupati Ir H Mian bersama dengan para pembantunya di birokrasi, sudah menjujug lokasi kebakaran cukup pagi di Desa Marga Sakti Kecamatan Padang Jaya.
BACA JUGA:Bupati Mukomuko Bakal Tunjuk 37 Orang Penjabat Kades
BACA JUGA:PENGUMUMAN : Pendaftaran Bantuan Program Komunitas Sastra Ratusan Juta Diperpanjang
Turut pula hadir unsur Forkopimda dalam peninjauan Bupati ke lokasi kebakaran. Sejauh ini, Pemda BU nampaknya masih melakukan mitigasi kasus, sebelum mengambil langkah-langkah strategis.