RADAR UTARA - Harga beras di Indonesia terus merangkak naik. Berdasarkan catatan Bank Indonesia (BI) melalui Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional per hari Jumat, 10 November 2023 ini. Harga beras sudah mencapai Rp 18.600 per kilogram. Harga beras yang sangat tinggi itu terjadi di Kalimantan Tengah.
Sementara itu, untuk harga rata-rata beras medium secara nasional mulai turun, namun masih di atas HET. Tercatat rata-rata harga beras medium I turun 0,68 persen menjadi Rp 14.600 per kilogram. Sedangkan harga beras medium II naik 0,34 persen menjadi Rp 14.550 per kilogram. Berdasarkan Panel Harga Pangan dari Badan Pangan Nasional atau Bapanas harga beras medium juga masih naik sebesar 0,15 persen menjadi Rp 13.190 per kilogram. Angka ini kian jauh dari harga eceran tertinggi yang ditetapkan pemerintah yaitu Rp 10.900 per kilogram. Terkait tingginya harga beras itu, Bapanas telah melakukan beberapa kebijakan untuk meredam kenaikan harga beras. Salah satunya dengan menggelontorkan cadangan beras pemerintah ke Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC). Per 6 November lalu, dengan total keseluruhan stok beras di PIBC ada 34 ribu ton. Penyaluran beras ke PIBS dinilai pemerintah sangat penting karena PIBC merupakan barometer pasar beras nasional. BACA JUGA:Bansos Beras 10 Kg Dilanjutkan Hingga Juni 2024 Lebih lanjut, menukil data dari Badan Pusat Statistik (BPS) mengenai inflasi beras secara bulanan (month to month). Pada September 2023, inflasi beras secara bulanan tercatat sebesar 5,61 persen dengan andil 0,18 persen. Inflasi pada September tahun ini merupakan yang tertinggi sejak Februari 2018. Penyebabnya adalah adanya kenaikan harga beras disebabkan berkurangnya pasokan sebagai dampak El Nino. Pada rilis BPS terbaru, inflasi beras secara bulanan pada Oktober 2023 tercatat mengalami penurunan menjadi 1,72 persen dengan andil 0,06 persen. Meski ada deflasi, BPS masih mencatat bahwa komoditas beras menjadi penyumbang andil inflasi terbesar selama tiga bulan belakangan ini. (red)
Kategori :