Wajah Baru Griya Anggrek Indonesia

Sabtu 17 Feb 2024 - 19:57 WIB
Reporter : Debi Susanto
Editor : Ependi

Selanjutnya adalah bangunan besar berstruktur besi baja mirip hanggar pesawat dan serbakaca, dinamai Rumah Kaca Anggrek Soedjana Kassan.

Seperti dikutip dari website resmi KRB, Soedjana Kassan adalah orang Indonesia pertama yang memimpin KRB pada era 1959 sampai 1969.

Bangunan RKA Soedjana Kassan yang menelan biaya mencapai Rp35,2 miliar terbagi dalam dua sayap, kiri dan kanan terdiri atas wahana pembibitan dan pameran dari sekitar 450 spesies anggrek dari seluruh Indonesia.

Kedua sayap RKA Soedjana Kassan ini terhubung oleh sebuah selasar tertutup dan berdinding kaca.

BACA JUGA: Jangan Dibiasakan! Ini 5 Masalah yang Akan Muncul Jika Jarang Mandi

BACA JUGA: Belum Banyak yang Tau! Ini Cara Pakai Deodoran yang Tepat Menurut Ahli

Dua sisi RKA Soedjana Kassan dapat diakses melalui bangunan utama Griya Anggrek. Terdapat pintu selebar 1,5 meter yang membawa kita masuk ke bangunan sayap kanan dengan lanskap mirip ketika berada di sebuah kawasan hutan hujan tropis.

Terdapat belasan batang kayu besar yang digantungi aneka spesies anggrek di dalam bangunan kaca dengan atap setinggi 20 meter ini.

Orchitologis RKA Soedjana Kassan yang bernama Junaedi menjelaskan, ada beragam spesies anggrek dipamerkan di bangunan sayap kanan ini.

Misalnya dari genus Dendrobium, Bulbophyllum, dan Coelogyne yang tergolong epifit atau tumbuh menempel pada tanaman lain, meski tidak bersifat parasit atau merugikan tanaman yang ditumpanginya.

BACA JUGA:Ternyata Tidak Hanya Sejuk. Ini 5 Manfaat Pasang AC di Rumah Bagi Kesehatan

BACA JUGA:Prabowo Kuasai Suara Bengkulu Utara

Ada pula Spathoglottis, Calanthe, dan Paphiopedilum yang tumbuh di tanah atau bersifat teresterial.

Beberapa koleksi di RKA Soedjana Kassan tergolong istimewa seperti anggrek tebu (Grammatophyllum speciosum), spesies orchid terbesar di dunia, hanya tumbuh di Indonesia dan bisa ditemui di hutan-hutan Sumatra, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua.

Bentuk batang tanamannya besar berdiameter sekitar 10-15 sentimeter dan panjangnya bisa mencapai 3 meter, mirip tebu.

Tangkainya bisa tumbuh sepanjang 2 meter dan setiap tangkai bisa terdapat 100 bunga anggrek. Kuntum tiap bunga anggreknya mampu mencapai 50 helai.

BACA JUGA:Misteri Perebutan 11 Kursi Daerah Pemilihan 4 Bengkulu Utara. Suara Gemuk Atau Kehilang Kursi?

BACA JUGA:Jika Terjadi Pemungutan Suara Ulang. Begini Skenarionya...

Pihak RKA Soedjana Kassan menanamnya di area tebing berair terjun buatan dengan daun-daun menjulur bebas sepanjang hampir 50 cm dan belum berbunga.

Saat berbunga, warnanya kuning dengan bintik cokelat, merah, bahkan agak kehitam-hitaman.

Karena keunikannya, perburuan terhadap anggrek tebu di alam liar menjadi tak terkendali dan statusnya kini masuk kategori langka dan dilindungi.

Kemudian tepat di salah satu sudut rumah kaca ada setangkai anggrek putih jenis Dendrobium Makassar.

Kategori :