Namun ia merasa belum puas akan ilmu yang dimilikinya. Vaselius kembali memutuskan melanjutkan studinya di Universitas Padua, Italia dan berhasil memperoleh gelar dokter di tahun 1537.
BACA JUGA:Mengenal Para Ilmuan Dunia, Untuk Pelajar SD, SMP dan SMA : Albert Von Haller Bapak Neurologi
Selepas merampungkan studinya, ia kemudian diterima sebagai dosen pada universitas tersebut.
Saat itulah, Vesalius mulai mengajarkan tentang cara-cara baru, bagaimana mengajarkan dan mempertunjukkan struktur tubuh dan anatomi.
Cara yang diajarkan Vesalius bertolak belakang dengan cara-cara sebelumnya yang berlaku.
Ia melakukan pemotongan atau penyayatan bagian tubuh secara langsung ketika sedang memberikan kuliah.
BACA JUGA:Sukseskan Pemilu 2024. Ini Pesan Kakan Kemenag Mukomuko Untuk Jajarannya...
BACA JUGA:Petani di Lubuk Sanai Terancam Gagal Tanam Padi, Ini Penyebabnya
Vesalius juga membuat sebuah ilustrasi atau bagian rinci untuk menerangkan bagian yang dipotong tersebut.
Ternyata dengan menggunakan cara ini amat disukai para mahasiswa. Ia terus melakukan pembedahan organ tubuh manusia.
Dalam aktivitasnya yang kala itu dipandang kontroversial. Namun, semakin lama Vesalius melakukan penelitian dengan gayanya itu, justru kian menemukan fakta-fakta baru.
Semakin lama, ia menemukan bahwa ada banyak ketidakcocokan antara apa yang dilihatnya dalam tubuh manusia dengan apa yang dijelaskan oleh Galen.
BACA JUGA: Wujudkan Kekayaan Laut Yang Berkelanjutan di Bengkulu
BACA JUGA: Hindari Penggunaan Alat Tangkap Tak Ramah Lingkungan
Sejak itu Vesalius berpendapat, apa yang dikemukakan oleh Galen dan kemudia diikuti para ilmuan sesudahnya adalah keliru.